Hasil Seleksi Berubah, Disdik Cimahi Akui Aplikasi SPMB SMP 2025 Bermasalah

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Hasil Seleksi Berubah, Disdik Cimahi Akui Aplikasi SPMB SMP 2025 Bermasalah

Roni Kurniawan • 20 June 2025 14:38

Cimahi: Dinas Pendidikan Kota Cimahi tidak memungkiri adanya kekeliruan pada aplikasi yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP 2025. Hal itu pun yang membuat status calon murid baru mengalami perubahan karena algoritma pada apliasi SPMB SMP Cimahi bermasalah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Heni Tishaeni, mengatakan kasalahan yang terjadi pada aplikasi SPMB SMP jalur prestasi tidak terdeteksi sejak awal. Padahal Disdik Cimahi telah melakukan ujicoba aplikasi yang digunakan tersebut dan berdalih telah memenuhi prosedur meski saat ini munculnya kekeliruan tersebut.

"Insyaallah memenuhi prosedur untuk aplikasi termasuk ujicoba dengan sekolah-sekolah di cimahi pada bulan Mei dan melakukan pentest/uji beban dan kami dikawal oleh Diskominfo dalam tahapan-tahapan tersebut. Namun pada saat ujicoba kekeliruan algoritma ini tidak muncul," kata Heni kepada Metrotvnews.com melalui pesan singkat, Jumat, 20 Juni 2025.
 

Baca: Carut Marut SPMB Kota Cimahi Jalur Prestasi, Hasil Seleksi Berubah Hingga Aturan Penetapan Skor
 
Heni menuturkan kesalahan tersebut terjadi pada algoritma perangkingan dalam aplikasi yang digunakan untuk ketentuan jalur prestasi yang terbagi dua yaitu akademik dan non-akademik. Diakui Heni, jalur prestasi dengan berdasarkan nilao rapor dan kejuaraan atau lomba seharusnya dilakukan perhitunhan secara terpisah.

"Seharusnya masing2 jalur tersebut dihitung secara terpisah karena kriteria penilaian (bobot ) berbeda : untuk prestasi akademik nilai tertinggi 750/500 tergantung status kependudukan (kota cimahi/bukan) dan prestasi non akademik (kejuaraan/lomba) nilai tertinggi adalah 100," bebernya.

Kesalahan aplikasi tersebut pun berdampak pada sistem hingga tidak bisa diakses oleh masyarakat saat pengumum hasil seleksi SPMB SMP jalur prestasi. Bahkan perubahan status calon murid baru muncul dan menimbulkan kecurigaan orang tua akan tidak transparansinya sistem yang digunakan Disdik Cimahi.

"Kekeliruannya kemarin algoritma mengurutkan nilai mulai tertinggi SD terendah pada kedua jalur tersebut secara tergabung. Namun total skor ini kemudian disandingkan dengan kapasitas penerimaan sekolah sehingga terjadi hal tersebut. Klarifikasi dan permohonan maaf dari kami untuk yang terlanjur sudah disebutkan diterima tetapi kemudian tidak, namun satu hal yang dipastikan perbaikan yang dilakukan justru untuk mengembalikan hak anak ke tempat yang seharusnya, sesuai ketentuan yg berlaku," jelas Heni.

Dalih Disdik Cimahi tersebut pun menuai reaksi dari orang tua calon murid baru yang menilai hanya sebuah pembenaran akan tidak adanya transparansi SPMB SMP jalur prestasi. Alasan tersebut pun dikeluarkan jauh hari setelah pengumuman hasil seleksi yaitu pada 14 Juni 2025.

"Kenapa baru sekarang-sekarang alasannya seperti itu? Kenapa tidak kemarin atau pas hari pengumunan hasil seleksi jika aplikasinya eror atau ada kesalahan. Udah rame beritanya, baru aja klarifikasi, kemarin-kemarin adem adem aja," kesal Anggraeni salah satu orang tua calon murid.

Sebelumnya sejumlah orang tua calon murid yang mengikuti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Cimahi melalui jalur prestasi kecewa dengan aturan yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Pengumuman hasil seleksi pun berubah meski telap ditetapkan melalui laman spmb.cimhaikota.go.id.

Hal itu diungkapkan Pitri Handayani, salah seorang orang tua yang mengikuti SPMB di Kota Cimahi melalui jalur prestasi akademik dengan nilai rapor untuk anaknya.

Pitri mengatakan, awalnya nama anaknya muncul dalam website resmi SPMB Kota Cimahi dan dinyatakan diterima oleh sekolah tujuan yaitu SMPN 2 Cimahi pada hari pengumuman, Sabtu, 14 Juni 2025. 

"Dapat info lolosnya pas hari pengumuman tanggal 14 (Juni 2025). Setelah di download hasilnya, enggak lama itu sistemnya tiba-tiba down, pada enggak bisa akses," kata Pitri kepada Metrotvnews.com.

Pitri pun awalnya tidak begitu memperdulikan dengan sistem SPMB yang tidak bisa diaksea pada saat itu. Karena ia berpikir hasil seleksi untuk anaknya telah keluar dan diterima di sekolah tujuan.

Namun diakui Pitri, ketika sistem SPMB Kota Cimahi tersebut bisa diakses kembali sehari setelah pengumuman, nama anaknya tidak ada dalam sistem penerimaan tersebut. Padahal sebelumnya nama anaknya telah dinyatakan diterima di sekolah tujuan pertama.

"Terus pas on lagi, besok subuhnya (tanggal 15 Juni 2025) pas dicek enggak ada nama anak saya. Nah malamnya baru ada surat lagi, jika anak saya tidak lulus atau tidak diterima," ujar Pitri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)