Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Tinggi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Area Rawan

Ilustrasi Gunung Lewotobi. Dok Metro TV.

Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Tinggi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Area Rawan

Ficky Ramadhan • 3 August 2025 13:35

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB). Hal ini menyusul erupsi besar yang terjadi di Gunung Lewatobi Laki-laki pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status awas sejak 17 Juni 2025. Kepala BNPB Suharyanto meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur untuk memastikan tidak ada lagi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) yang telah ditetapkan.

"Erupsi kali ini tidak ada korban jiwa, namun terpantau masih ada warga Desa Boru yang belum meninggalkan kawasan rawan bencana," kata Suharyanto dalam keterangannya, Minggu, 3 Agustus 2025.

BNPB mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 kilometer dan Sektoral Barat Daya-Timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujar Suharyanto.
 

Baca juga: Fenomena Erupsi Lewotobi Laki-laki Picu Kilatan Petir Vulkanik

Selain itu, Suharyanto mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mendorong hunian sementara (huntara) tahap III untuk para warga yang terdampak erupsi. Huntara III ini ditargetkan sudah bisa dihuni pada pertengahan bulan Agustus 2025.

"Saat ini, pembangunan huntara tahap III masih berlangsung. Terdapat 68 kopel dari 100 kopel yang direncanakan telah terbangun. Targetnya, warga terdampak erupsi bisa menghuni huntara III pada pertengahan bulan Agustus 2025," ucap Suharyanto.

Sementara itu, Kepala PVMBG Hadi Wijaya menambahkan Gunung Lewotobi Laki-laki masih berpotensi erupsi kembali. Gunung ini sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam menuju permukaan.

Hadi pun meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan karena berdasarkan hasil pengamatan pada erupsi terakhir, kejadian erupsi terjadi lebih cepat dari tanda-tanda kegempaan. 

"Kejadian erupsi biasanya diperkirakan akan terjadi selang 4 jam pasca tanda-tanda kegempaan, namun pada erupsi Jumat malam, erupsi terjadi dua jam pasca pemberitahuan tanda-tanda kegempaan," tutur Hadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)