Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Tembus Rekor Tertinggi

Ilustrasi. Foto: dok MI/Susanto.

Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Tembus Rekor Tertinggi

Insi Nantika Jelita • 4 August 2025 18:50

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Juni 2025 berada di level 6.927 atau melemah sebesar 2,15 persen secara year-to-date (ytd). Namun, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71 persen ytd. 

Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, nilai kapitalisasi pasar menembus rekor tertinggi. 

"Nilai kapitalisasi pasar pada Juli 2025 menyentuh all time high selama tiga hari berturut-turut, dengan puncaknya terjadi pada 29 Juli 2025 sebesar Rp13.700 triliun," ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK secara daring, Senin, 4 Agustus 2025.

Sementara itu, investor non-residen atau asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp8,34 triliun sepanjang Juli 2025, dan secara kumulatif sebesar Rp61,91 triliun sepanjang 2025.

Dari sisi likuiditas, lanjut Inarno, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham sepanjang 2025 mencapai Rp13,42 triliun per Juli, meningkat dibandingkan Rp13,29 triliun pada akhir Juni 2025 dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun 2024 sebesar Rp12,85 triliun.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

Baca juga: IHSG Minggu Ini Tertekan, Investor Asing Jual Rp73,66 Miliar Saham
 

Pasar obligasi Indonesia


Di pasar obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) tercatat meningkat 1,17 persen secara month-to-date (mtd) ke level 418,84. 

"Investor non-residen mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp13,28 triliun mtd dan Rp55,32 triliun ytd," kata Inarno.

Dalam industri pengelolaan investasi, total Asset Under Management (AUM) per 31 Juli 2025 mencapai Rp856,62 triliun, meningkat 1,95% mtd atau naik Rp2,38 triliun ytd. Produk reksa dana mencatatkan net subscription sebesar Rp14,43 triliun mtd, atau Rp12,40 triliun ytd.

Lebih lanjut, Inarno menerangkan penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif dengan nilai penawaran umum mencapai Rp144,78 triliun, termasuk Rp8,49 triliun dari 16 emiten baru. Di sektor securities crowdfunding (SCF), hingga 31 Juli 2025, telah terdapat 18 penyelenggara berizin OJK dengan 876 efek dari 534 penerbit, 184.504 pemodal, dan total dana yang dihimpun serta tercatat di KSEI mencapai Rp1,64 triliun.

Untuk pasar derivatif keuangan, sejak 10 Januari hingga 31 Juli 2025, tercatat 96 pelaku dan 19 penyelenggara telah mendapatkan persetujuan prinsip dari OJK. Total volume transaksi derivatif berbasis efek sejak awal tahun mencapai Rp655.632 dengan nilai akumulasi Rp4.500.010 triliun.

Sementara itu, perkembangan bursa karbon yang diluncurkan pada 26 September 2023 terus menunjukkan kemajuan. Hingga akhir Juli 2025, terdapat 116 pengguna jasa yang telah mengantongi izin, dengan total volume perdagangan sebesar 1.599.000 ton CO? ekuivalen dan nilai akumulasi transaksi sebesar Rp77,95 miliar.

Selain itu, pada periode 20 Maret hingga 31 Juli 2025, terdapat 45 emiten yang telah menyampaikan keterbukaan informasi untuk melakukan aksi buyback tanpa denominasi rupiah, dengan alokasi dana mencapai Rp26,52 triliun. Dari jumlah tersebut, 36 emiten telah merealisasikan buyback dengan total sebesar Rp3,7 triliun atau sekitar 13,8 persen dari alokasi dana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)