Tiongkok dan Rusia Memulai Latihan Militer Gabungan di Laut Jepang

Beberapa kapal Tiongkok terlibat dalam latihan militer gabungan. (Anadolu Agency)

Tiongkok dan Rusia Memulai Latihan Militer Gabungan di Laut Jepang

Willy Haryono • 4 August 2025 16:26

Vladivostok: Tiongkok dan Rusia memulai latihan militer gabungan di Laut Jepang pada Minggu, 3 Agustus, sebagai upaya memperkuat kemitraan strategis sekaligus menyeimbangkan dominasi tatanan global yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Hubungan antara Beijing dan Moskow terus menguat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Tiongkok menjadi penyokong utama ekonomi Rusia di tengah sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina.

Latihan bernama Joint Sea-2025 ini dimulai di perairan dekat pelabuhan Vladivostok, Rusia, dan akan berlangsung selama tiga hari, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok pada Minggu kemarin..

Dalam latihan tersebut, kedua negara akan menggelar simulasi penyelamatan kapal selam, operasi anti-kapal selam, pertahanan udara dan rudal, serta latihan tempur maritim.

Mengutip dari Al Jazeera, Tiongkok mengerahkan empat kapal perang, termasuk kapal perusak berpeluru kendali Shaoxing dan Urumqi, yang akan bergabung dengan sejumlah kapal milik Rusia.

Setelah latihan selesai, kedua negara akan melanjutkan patroli laut bersama di wilayah-wilayah terkait di kawasan Pasifik.

Latihan Defensif

Latihan tahunan ini telah berlangsung sejak 2012 di bawah nama Joint Sea. Tahun lalu, latihan digelar di wilayah pesisir selatan China. Dengan latihan tahun ini yang berlokasi di Laut Jepang, Kementerian Pertahanan Jepang dalam laporan tahunannya bulan lalu memperingatkan bahwa kerja sama militer yang makin erat antara Tiongkok dan Rusia dapat menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan kawasan.

Meski demikian, Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia menyebut latihan ini bersifat defensif dan “tidak ditujukan untuk negara lain,” sebagaimana dikutip dalam laporan US Naval Institute pekan lalu.

Pada Jumat lalu, Kementerian Pertahanan Tiongkok menyatakan latihan ini bertujuan “memperdalam kemitraan strategis komprehensif” antara kedua negara.

Tiongkok hingga kini belum pernah mengutuk langsung perang yang dilakukan Rusia di Ukraina dan juga tidak meminta Moskow menarik pasukannya. Para pemimpin Eropa sempat meminta Beijing untuk menggunakan pengaruhnya agar Rusia mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun tersebut, namun hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa China akan menuruti permintaan itu.

Meski mengklaim sebagai pihak netral, Tiongkok terus menyerukan penghentian pertempuran sambil menyalahkan negara-negara Barat karena memperpanjang konflik dengan terus memasok senjata ke Ukraina.

Baca juga:  Tiongkok dan Rusia Gelar Latihan Militer di Perairan Guangdong

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)