Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 11 January 2025 07:40
New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat setelah laporan pekerjaan Desember yang lebih kuat dari perkiraan mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.
Mengutip Xinhua, Sabtu, 11 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 696,75 poin, atau 1,63 persen, menjadi 41.938,45. Indeks S&P 500 turun 91,21 poin, atau 1,54 persen, menjadi 5.827,04. Indeks Nasdaq Composite turun 317,25 poin, atau 1,63 persen, menjadi 19.161,63.
Sebanyak sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estate dan keuangan memimpin penurunan dan masing-masing turun 2,46 persen dan 2,45 persen. Sementara itu, sektor energi berbalik arah dengan naik 0,34 persen.
Data penggajian nonpertanian menunjukkan perekonomian AS menambah 256 ribu lapangan kerja bulan lalu, jauh melampaui estimasi konsensus sebesar 155 ribu. Tingkat pengangguran juga turun tipis menjadi 4,1 persen, mengejutkan para analis yang mengantisipasi angka tersebut akan tetap stabil di angka 4,2 persen.
Data pasar tenaga kerja yang kuat memicu lonjakan imbal hasil obligasi dan memperkuat dolar, tetapi membebani ekuitas karena para pedagang menilai kembali ekspektasi terhadap kebijakan moneter. Imbal hasil Treasury 10 tahun melanjutkan kenaikan baru-baru ini pada hari Jumat, bergerak mendekati 4,8 persen dan menyentuh level tertingginya sejak akhir 2023.
Investor menghadapi tantangan tambahan karena data baru mengungkapkan meningkatnya pesimisme konsumen mengenai inflasi. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi tahun depan naik menjadi 3,3 persen pada Januari, naik dari 2,8 persen pada Desember.
Ini menandai pembacaan tertinggi sejak Mei 2024, yang menandakan meningkatnya kekhawatiran tentang tekanan harga jangka pendek.
Baca juga: Akhir Pekan, IHSG Cerah! |