Wisatawan Labuan Bajo Diimbau Waspada Gelombang Tinggi Capai 1,7 Meter

Kapal wisata saat lego jangkar di perairan laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana

Wisatawan Labuan Bajo Diimbau Waspada Gelombang Tinggi Capai 1,7 Meter

Whisnu Mardiansyah • 3 November 2025 12:53

Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Komodo mengimbau para pelaku wisata bahari dan operator kapal di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meningkatkan kewaspadaan.

Imbauan ini menyusul prakiraan kenaikan tinggi gelombang di Perairan Selat Sape bagian utara pada 5-7 November 2025 mendatang. Berdasarkan analisis BMKG, gelombang di wilayah tersebut diprakirakan mencapai ketinggian 1,3 hingga 1,7 meter.

"Meski tergolong kategori sedang, kondisi ini tetap perlu diantisipasi, terutama bagi kapal berukuran kecil yang lebih berisiko terhadap golakan dan hempasan gelombang," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran di Labuan Bajo seperti dilansir Antara, Senin, 3 November 2025.

Maria menambahkan, kondisi gelombang diperkirakan akan kembali teduh dan normal pada 8-9 November 2025. Maria Seran juga meminta para pelaku wisata bahari, operator kapal, nelayan, dan masyarakat yang berencana melakukan perjalanan laut untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru. Dia menekankan pentingnya mengecek prakiraan cuaca, gelombang, dan arus laut sebelum memutuskan untuk berangkat.

"BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami," katanya.
 

Baca Juga : BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan NTT hingga 6 November


Ilustrasi - Kondisi di wilayah perairan pesisir Kota Kupang, Pulau Timor, NTT. ANTARA/Yoseph Boli Bataona

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang juga telah mengeluarkan peringatan serupa untuk cakupan wilayah yang lebih luas di NTT. Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson Tungga, menyatakan potensi gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan NTT pada 3 hingga 6 November 2025.

"Waspadai gelombang kategori sedang (lebih dari 1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT pada 3 hingga 6 November 2025," kata Yandri.

Wilayah yang dimaksud meliputi, Selat Sape bagian Utara dan Selatan, Selat Flores-Lamakera, Selat Pantar dan Selat Alor, Perairan Selatan Flores dan Selatan Alor-Pantar, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan Selatan Sumba, Perairan Utara dan Selatan Sabu-Raijua, Perairan Utara Timor dan utara Kupang, dan Perairan Selatan Timor-Rote

Yandri menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh pola angin di wilayah NTT yang umumnya bergerak dari arah tenggara menuju barat daya dengan kecepatan antara 6-25 knot.Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sape, perairan utara Flores, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Flores, perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Timor, dan perairan utara Kupang-Rote. Pola angin inilah yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.

Selain peringatan gelombang, BMKG Komodo juga mencatat kondisi cuaca panas dan lembab di Manggarai Barat dalam beberapa hari terakhir. Suhu maksimum tercatat sekitar 33-34 derajat Celcius dengan kelembapan 60-85 persen. Kondisi ini terjadi karena posisi semu matahari telah berada di selatan khatulistiwa, sehingga radiasi sinar matahari terasa lebih terik.

"Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk mencukupi cairan tubuh, menggunakan pelindung diri, dan menghindari aktivitas luar ruangan pada siang hari," pesan Maria Seran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)