Bertemu Presiden Afsel, Ketum Kadin Diskusikan Persiapan KTT G20

Presiden Afsel Matamela Cyril Ramaphosa (kanan) dan Ketum Kadin Anindya Bakrie bertemu di sela World Economic Forum 2025 di Davos, Swis. Foto: Istimewa.

Bertemu Presiden Afsel, Ketum Kadin Diskusikan Persiapan KTT G20

Anggi Tondi Martaon • 23 January 2025 12:18

Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, bertemu Presiden Afrika Selatan (Afsel), Matamela Cyril Ramaphosa, di sela-sela pertemuan tahunan World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss. Kedua tokoh tersebut membahas persiapan KTT G20 yang akan digelar di Johannesburg, November 2025.

“Kami berdiskusi tentang persiapan KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada November mendatang," kata Anin melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2025.

Anin menyampaikan KTT G20 2025 dinilai momen yang penting bagi Matamela Cyril Ramaphosa. Sebab, dia didapuk sebagai Ketua G20 2025.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, KTT G20 diselenggarakan di (Benua) Afrika. Jadi, ini momen yang sangat spesial bagi kita semua, khususnya bagi Afrika Selatan,” ungkap dia.
 

Baca juga: KADIN Gelar "Indonesia-Swiss Business Roundtable" di Sela-Sela WEF 2025

Dalam diskusi tersebut, Cyril Ramaphosa membicarakan solidaritas (solidarity), kesetaraan (equality), dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Ketiga aspek tersebut menjadi tema penyelenggaraan KTT G20 di Afsel.

Anindya memandang sosok Matamela Cyril Ramaphosa sebagai pemimpin kharismatik. Pria kelahiran 17 November 1952 itu menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 2018. 

Sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menduduki posisi sebagai Presiden Kongres Nasional Afrika (ANC). Dia dikenal sebagai aktivis antiapartheid, pemimpin serikat pekerja, dan pengusaha.

Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia Davos, Rabu, 22 Januari 2025, Cyril Ramaphosa menyampaikan frasa yang menyentuh tentang kolaborasi. Menurut, kolaborasi dinilai penting untuk mengatasi berbagai persoalan dunia, seperti kemiskinan, perang, dan perubahan iklim.

“Kerja sama adalah landasan peradaban manusia. Tanpa kerja sama dan kolaborasi – antara individu, kelompok individu, masyarakat di seluruh dunia, negara – umat manusia tidak akan dapat maju,” kata Cyril Ramaphosa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)