Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. MI/Reza Sunarya
Media Indonesia • 7 May 2025 13:36
Bandung: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, menanggapi kritik yang diungkapkan warga Kabupaten Cirebon di wilayah Timur terkait jalan yang rusak. Ia pun meminta penyampaian kritik dilakukan dengan objektif.
Saat memberikan pidato di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2025-2029 dan RKPD Provinsi Jabar Tahun 2025 di Gedung Negara, Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Rabu, 7 Mei 2025 Dedi mengungkapkan pentingnya kritik dilakukan secara objektif.
“Saya sebagai gubernur selalu dikritik, ‘gubernurna lain bapak aing, tapi bapak tere (tiri). Saya katakan baru gubernur, baru dua bulan. Terus ketika dicek, jalannya jalan kabupaten. Kunaon jalan kabupaten, ngambek ka aing, ai sia? Kunaon teu ngambek ka bupati? Kan jadi aneh” tutur Dedi.
Menurut Dedi, kritik kepada pemerintah merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi. Namun ia pun mengungkapkan bahwa kritik yang disampaikan harus secara logis dan tepat sasaran.
“Kenapa? Otokritik boleh, tapi harus logis. Perbanyak lah kritik pada saya, pada apa? Gubernur banyak menghambur-hamburkan uang, gubernur banyak pergi keluar negeri, gubernur tidak ngurus orang sakit, tidak ngurus sungai yang kotor, tawuran, anak mabok, dan lain-lain, harusnya kritik saya kalau begitu,”tutur Dedi.
Baca: DPRD Jabar Tak Dilibatkan Pembahasan Anggaran Pendidikan Militer Siswa Bermasalah |