Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Anadolu
Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Ukraina dan negara-negara Eropa harus dilibatkan dalam setiap pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam konferensi pers usai KTT negara-negara Mediterania Uni Eropa di Slovenia pada Senin, 20 Oktober 2025, Macron menyambut baik dialog AS-Rusia namun menekankan pentingnya inklusivitas.
"Sejak mereka membahas nasib Ukraina, orang Ukraina harus ikut serta dalam pembicaraan. Sejak mereka membahas hal-hal yang berdampak pada keamanan Eropa, orang Eropa harus ikut serta," tegas Macron, dikutip dari Anadolu, Selasa, 21 Oktober 2025.
Pernyataan ini disampaikan menyusul rencana pertemuan Trump-Putin di Budapest yang dibahas dalam komunikasi telepon kedua pemimpin pekan lalu. Macron sekaligus mengonfirmasi koalisi sukarela untuk Ukraina akan bertemu di London pada Jumat dengan kehadiran Presiden Volodymyr Zelensky.
Dukungan berkelanjutan untuk Ukraina
Presiden Prancis itu menegaskan komitmen Eropa yang tidak goyah terhadap Ukraina, menyoroti "ketahanan dan keberanian besar" negara tersebut dalam menghadapi agresi Rusia. Macron menekankan bahwa perdamaian apa pun harus "kokoh dan berkelanjutan", sesuai dengan hukum internasional dan menjamin stabilitas jangka panjang.
"Tidak ada perdamaian lain. Dan Eropa selalu jelas tentang hal ini," tambah Macron, mengingatkan prinsip dasar yang dipegang UE selama konflik.
Pernyataan Macron ini merupakan respons terhadap desakan Trump pekan lalu agar Ukraina menerima kesepakatan damai dengan Rusia berdasarkan garis depan saat ini. Zelensky secara tegas telah menolak kompromi teritorial dengan Moskow, posisi yang konsisten dengan dukungan diplomatik dan militer Prancis serta UE selama ini. Koalisi London yang akan datang diharapkan dapat memperkuat koordinasi dukungan internasional bagi Ukraina.
Dinamika diplomasi internasional
Rencana pertemuan Trump-Putin di Budapest menandai perkembangan signifikan dalam upaya perdamaian, namun juga memicu kekhawatiran tentang potensi marginalisasi peran Eropa.
Keputusan Trump untuk berunding langsung dengan Putin tanpa melibatkan sekutu Eropa atau Ukraina mencerminkan pendekatan unilateral yang berbeda dengan kebijakan multilateral administrasi AS sebelumnya.
Sementara Kremlin mengonfirmasi persiapan pertemuan tingkat tinggi tersebut, tekanan Macron menunjukkan kesadaran kolektif Eropa tentang pentingnya mempertahankan pengaruh dalam proses perdamaian yang akan membentuk masa depan keamanan Eropa.
Pertemuan koalisi London menjadi counterbalance penting untuk memastikan kepentingan Ukraina dan Eropa tidak terabaikan dalam dinamika kekuatan besar AS-Rusia.
(Muhammad Adyatma Damardjati)