Putri Purnama Sari • 23 April 2025 13:48
Jakarta: ?Intel berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 20% karyawannya, sebagai bagian dari efisiensi dan mengurangi birokrasi internal.
Langkah ini merupakan keputusan strategis pertama dari CEO baru, Lip-Bu Tan, yang mulai memimpin perusahaan pada Maret 2025.
Tan menargetkan reformasi budaya perusahaan dengan fokus pada rekayasa dan efisiensi, termasuk memangkas lapisan manajemen menengah yang dianggap terlalu lambat dan membebani.
Restrukturisasi ini juga mencakup perubahan strategi kecerdasan buatan (AI) dan metode produksi chip, di tengah tekanan persaingan dari perusahaan seperti Nvidia.?
CEO Intel sebelumnya, Pat Gelsinger, mengakui perusahaan telah kehilangan semangat kompetitifnya dan menyatakan frustasi dengan kecepatannya dalam bereaksi terhadap perubahan pasar. Ia merasa tidak diberi waktu untuk melakukan sesuatu yang bisa mengatasi hal itu.
Sementara Tan, dalam penampilan publik pertamanya sebagai CEO bulan lalu, mengatakan perubahan haluan akan memakan waktu dan tidak akan mudah.
"Itu tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi saya tahu kita bisa mencapainya," kata Tan, dikutip dari
Bloomberg, Rabu, 23 April 2025.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Intel telah mengumumkan PHK sebesar 15?ri total tenaga kerjanya atau sekitar 15.000 orang sebagai bagian dari inisiatif penghematan biaya sebesar USD 10 miliar.
Pada akhir 2024, Intel memiliki sekitar 108.900 karyawan. Pengumuman PHK terbaru ini dilakukan menjelang laporan keuangan kuartal pertama yang dijadwalkan pada Kamis mendatang.
Langkah ini menunjukkan upaya Intel untuk beradaptasi dengan tantangan industri semikonduktor yang semakin kompetitif dan kebutuhan untuk mempercepat inovasi teknologi.