Breaking News: Konklaf untuk Memilih Pengganti Paus Fransiskus Dimulai 7 Mei 2025

Konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus akan berlangsung di Kapel Sistina di Vatikan. (Osservatore Romano/EPA)

Breaking News: Konklaf untuk Memilih Pengganti Paus Fransiskus Dimulai 7 Mei 2025

Willy Haryono • 28 April 2025 18:59

Vatikan: Para kardinal Katolik Roma akan bertemu dalam konklaf rahasia untuk memilih pengganti Paus Fransiskus mulai 7 Mei mendatang, kata seorang sumber senior Vatikan pada hari Senin, 28 April 2025.

Mengutip dari AFP, tanggalnya telah diputuskan selama pertemuan tertutup para kardinal di Vatikan, yang pertama sejak pemakaman Paus Fransiskus pada hari Sabtu, kata sumber itu, berbicara di akhir pertemuan. Pengumuman resmi akan segera disampaikan.

Sekitar 135 kardinal, semuanya berusia di bawah 80 tahun dan dari seluruh dunia, memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam konklaf dan memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin berikutnya dari Gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang.

Dua konklaf sebelumnya, yang diadakan pada 2005 dan 2013, hanya berlangsung selama dua hari.

Kapel Sistina abad ke-16 di Vatikan, tempat konklaf diadakan, ditutup untuk wisatawan pada hari Senin untuk memungkinkan persiapan pemungutan suara.

Dua konklaf terakhir, pada 2005 dan 2013, hanya berlangsung selama dua hari. Namun Kardinal Swedia Anders Arborelius mengatakan pada hari Senin bahwa ia memperkirakan konklaf ini akan berlangsung lebih lama, karena banyak kardinal yang ditunjuk Paus Fransiskus belum pernah bertemu sebelumnya.

Fransiskus memprioritaskan penunjukan kardinal dari tempat-tempat yang belum pernah memilikinya, seperti Myanmar, Haiti, dan Rwanda.

"Kami tidak saling kenal," kata Arborelius, salah satu dari sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang akan mengikuti konklaf.

Melanjutkan Langkah Paus Fransiskus

Konklaf paling cepat dapat dimulai pada 6 Mei. Memulainya sehari kemudian berarti para kardinal akan memiliki sedikit lebih banyak waktu untuk diskusi umum mereka menjelang pemungutan suara yang penting.

Fransiskus, paus sejak 2013, meninggal di usia 88 tahun pada 21 April. Upacara pemakamannya pada hari Sabtu dan prosesi melalui Roma menuju tempat pemakamannya di Basilika St. Mary Major menarik perhatian lebih dari 400.000 orang.

Kardinal Walter Kasper dari Jerman mengatakan kepada surat kabar La Repubblica bahwa curahan hati pelayat untuk Fransiskus menunjukkan bahwa umat Katolik menginginkan paus berikutnya untuk melanjutkan gaya reformasi kepausannya.

Fransiskus, paus pertama dari Amerika Latin, sebagian besar mencoba untuk mereformasi Gereja yang sering kali kaku terhadap isu-isu baru. Ia mengizinkan perdebatan tentang isu-isu seperti menahbiskan perempuan sebagai pendeta dan penjangkauan kepada umat Katolik LGBTQ.

"Umat Tuhan memilih dengan kaki mereka," kata Kasper, yang berusia 92 tahun dan tidak akan mengambil bagian dalam konklaf.

"Saya yakin bahwa kita harus terus maju mengikuti jejak Fransiskus,” sambungnta.

Namun, sekelompok kardinal konservatif pasti akan menolak hal ini dan mencari seorang paus yang menegaskan kembali tradisi serta membatasi visi Fransiskus tentang Gereja yang lebih inklusif.

Baca juga:  Konklaf Vatikan Menjadi Sorotan Global, Siapa yang Akan Gantikan Paus Fransiskus?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)