Ribuan Warga Kepulauan Canary Gelar Protes Tolak ‘Ledakan’ Turis Asing

Ratusan warga Kepulayan Canary berunjuk rasa menentang ledakan kunjungan turis asing. (EPA)

Ribuan Warga Kepulauan Canary Gelar Protes Tolak ‘Ledakan’ Turis Asing

Willy Haryono • 19 May 2025 14:19

Canary:  Ribuan warga Kepulauan Canary turun ke jalan pada akhir pekan kemarin untuk memprotes dampak buruk dari pariwisata massal yang dinilai telah “menghancurkan” keseimbangan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Aksi unjuk rasa serentak digelar di seluruh pulau utama serta beberapa kota besar di daratan Spanyol, seperti Barcelona dan Malaga.

Spanduk bertuliskan “Canaries have a limit” dan “Stop the destruction of my territory” (Canary punya batas; hentikan penghancuran wilayahku) mewarnai demonstrasi besar-besaran yang menuntut pembatasan jumlah wisatawan yang berkunjung.

Ledakan Turis Asing

Dengan lebih dari satu juta turis asing mengunjungi Kepulauan Canary setiap bulan, jumlah pengunjung kini melebihi separuh dari populasi tetap kawasan tersebut yang berjumlah sekitar 2,2 juta jiwa. Warga mengeluhkan harga sewa yang meroket, kemacetan parah, dan layanan publik yang kian terbebani.

“Pariwisata memang penting bagi Canary, tapi kita harus akui bahwa situasinya sudah kolaps total,” kata Juan Francisco Galindo, seorang pengelola hotel di Tenerife, seperti dikutip LBC News, Senin, 19 Mei 2025.

Galindo juga mengungkapkan bahwa properti kecil milik ayahnya telah terkena perintah ekspropriasi dari otoritas setempat pada 2023 untuk dijadikan kompleks hotel mewah.

“Itu satu-satunya harta yang dimiliki ayah saya. Sejak itu, kesehatannya memburuk,” ujarnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, harga sewa di Spanyol telah meningkat dua kali lipat, dan harga properti naik lebih dari 44 persen. Sementara itu, pasokan hunian sewa jangka panjang anjlok drastis, sebagian besar tergantikan oleh sewa jangka pendek untuk wisatawan.

“Tujuan yang dikejar bukan kualitas wisata, melainkan jumlah wisatawan sebanyak-banyaknya,” kata Sirlene Alonso, pengacara di Gran Canaria.

Aksi protes ini bukan yang pertama. Pada musim panas lalu, demonstrasi besar juga terjadi di Kepulauan Balearic dan kota-kota seperti Barcelona dan Malaga. Di Barcelona, demonstran bahkan menyemprotkan senjata air ke arah turis, dan memblokir pintu keluar hotel sebagai bentuk perlawanan simbolik.

Gerakan Anti-Turis Meluas

Fenomena serupa juga terjadi di negara-negara Eropa Selatan lainnya seperti Italia, Prancis, dan Portugal. Warga lokal menuduh sektor pariwisata mengusir penduduk asli melalui lonjakan harga hunian dan pembelian lahan untuk hotel.

“Kami ingin turis merasakan kekhawatiran terhadap situasi ini. Tanpa rasa gentar, tidak akan ada perubahan,” ujar Elena Boschi, seorang guru dari Riviera Italia.

Daniel Pardo, pemimpin jaringan SET (European Network Against Touristification), mengatakan bahwa strategi perlawanan akan disesuaikan dengan konteks lokal masing-masing wilayah.

Jaringan tersebut mencakup 17 kota dan komunitas di Eropa Selatan yang bersepakat untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai “pariwisata predator”.

Para aktivis SET juga telah menggelar pertemuan selama tiga hari untuk menyusun langkah nyata menuju “de-growth” sektor pariwisata, yakni pengurangan jumlah wisatawan sebagai solusi jangka panjang. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Ribuan Warga Kepulauan Canary Protes Dampak Buruk Pariwisata Massal

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)