Kemendikdasmen Sebut 60 Sekolah Rusak Berat, 906 Siswa dan 74 Guru Terdampak Banjir di Bali

Salah satu sekolah terdampak bencana banjir di Bali. Foto: BKHM

Kemendikdasmen Sebut 60 Sekolah Rusak Berat, 906 Siswa dan 74 Guru Terdampak Banjir di Bali

Medcom, Citra Larasati • 14 September 2025 06:41

Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Gogot Suharwoto, mengunjungi beberapa sekolah yang terdampak banjir di Bali. Di antaranya, SDN 04 Dauh Puri, SDN 12 Duh Puri, SDN 10 Paguyangan, dan SDN 11 Paguyangan.

Gogoh memberikan bantuan untuk para murid yang terdampak banjir. Bantuan tersebut berupa school kit.

“Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026,” ujarnya di Bali, dikutip dari siaran persnya, Sabtu, 13 September 2025.
 
Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat. Sedangkan, 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir.
 

Baca Juga: 

BNPB Diminta Gerak Cepat Tangani Banjir di Bali


Gogot menambahkan ada ribuan sekolah di Bali yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi sekitar pukul 23.15 WITA, pada Selasa, 9 September 2025. Berdasarkan pemetaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), terdapat 1.835 sekolah yang terdampak banjir.
 
Tercatat, di Kabupaten Badung ada 214 sekolah, di Kabupaten Gianyar ada 285 sekolah, di Kabupaten Jembrana ada 226 sekolah, di Kabupaten Klungkung ada 49 sekolah, di Kabupaten Tabanan ada 113 sekolah, dan di Kota Denpasar ada 948 sekolah.

Korban Jiwa

Musibah banjir itu juga menelan korban jiwa. Total ada 16 jiwa, di mana 14 orang meninggal dunia dan 2 orang masih belum ditemukan. Banjir di Bali juga mengakibatkan 562 jiwa mengungsi dari tempat tinggalnya.
 
Terhadap musibah ini, Gogot mengaku sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban banjir. Waktu musibah banjir datang, sekolah-sekolah di Bali sedang libur Hari Raya Pagerwesi, sehingga tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah.

Kegiatan Harus Belajar Tetap Berjalan

Pihak sekolah melakukan pengecekan kondisi sekolah. Sementara itu, Dinas Pendidikan Bali melalui Sekretariat SPAB Bali melakukan update pendataan sekolah terdampak banjir pada dashboard. Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem selama 7 hari dari Tanggal 10–17 September 2025.
 
Baca Juga: 

Presiden Prabowo Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Bali


Gogot mengimbau pemerintah daerah di Bali agar tetap menyelenggarakan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. “Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pascadarurat bencana,” ujar Gogoh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)