Pejuang Hamas saat bebaskan sandera Israel. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 4 February 2025 05:30
Moskow: Delegasi Hamas, yang dipimpin oleh Mousa Abu Marzouk, pada Senin bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov di Moskow untuk membahas perkembangan terbaru di Gaza. Mereka juga membahas persiapan untuk tahap kedua perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Menurut pernyataan dari Hamas, kedua pihak juga membahas pelanggaran yang terus berlangsung oleh pasukan Israel, termasuk penundaan dalam penerapan protokol kemanusiaan, terhambatnya pasokan seperti tenda, rumah prefabrikasi, bahan bakar, dan peralatan berat, serta hambatan dalam membangun kembali rumah sakit, sumur air, dan infrastruktur dasar.
Sebelumnya pada Senin, kantor media pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel telah menunda pengiriman tempat berlindung dan pasokan bahan bakar ke Gaza.
“Abu Marzouk menekankan pentingnya peran Rusia dalam mendukung hak-hak Palestina dan menekankan perlunya segera menyediakan semua bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza. Termasuk juga serta peran Rusia dalam memfasilitasi proses ini,” sumber tersebut menambahkan, seperti dikutip Anadolu, 4 Februari 2025.
“Bogdanov, utusan khusus Putin untuk Timur Tengah dan Afrika, menegaskan kembali posisi teguh Rusia dalam mendukung hak-hak Palestina dan menyambut baik perjanjian gencatan senjata,” menurut pernyataan Hamas.
Bogdanov menggarisbawahi pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan tanpa batasan dan menolak segala upaya untuk memaksakan solusi koersif terhadap Palestina.
Perjanjian gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari, mencakup proses pertukaran tahanan tiga tahap, dengan masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari. Perjanjian tersebut, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dan didukung oleh AS, berfokus pada pembebasan warga sipil, tentara, dan jenazah Israel.
Tahap kedua akan melibatkan pembebasan tentara Israel, dan tahap ketiga akan membahas pengembalian jenazah Israel.
Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 61.709 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.600 orang sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.