Venezuela Bebaskan Enam Warga AS setelah Kunjungan Utusan Trump

Utusan Trump untuk misi khusus, Richard Grenell, bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Jumat, 31 Januari 2025. (Venezuelan Presidential Press Office)

Venezuela Bebaskan Enam Warga AS setelah Kunjungan Utusan Trump

Willy Haryono • 1 February 2025 14:23

Caracas: Enam warga Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Venezuela akhirnya dibebaskan oleh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro setelah ia bertemu seorang utusan dari pemerintahan Donald Trump pada hari Jumat.

Trump dan utusannya untuk misi khusus Richard Grenell mengumumkan pembebasan keenam orang tersebut di media sosial.

Kunjungan Grenell mengejutkan banyak warga Venezuela yang berharap Trump akan melanjutkan kampanye "tekanan maksimum" yang ia lakukan terhadap Maduro selama masa jabatan pertamanya.

Menurut Gedung Putih, perjalanan tersebut difokuskan pada upaya Trump mendeportasi warga Venezuela kembali ke negara asal mereka dan pada pembebasan warga Amerika yang ditahan.

"Kami akan segera pulang bersama keenam warga Amerika ini," tulis Grenell di X bersama dengan foto yang menunjukkan dirinya dan para pria di atas pesawat.

"Mereka baru saja berbicara dengan @realDonaldTrump dan mereka tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepadanya,” sambungnya, dikutip dari Irish Examiner, Sabtu, 1 Februari 2025.

Pertemuan di ibu kota Venezuela itu berlangsung kurang dari sebulan setelah Maduro dilantik untuk masa jabatan ketiga selama enam tahun, meski ada bukti kuat bahwa ia kalah dalam pemilihan tahun lalu.

Pemerintahan AS, bersama dengan beberapa negara Barat lainnya, tidak mengakui klaim kemenangan Maduro dan malah menunjuk pada lembar penghitungan suara yang dikumpulkan koalisi oposisi yang menunjukkan bahwa kandidatnya, Edmundo Gonzalez, menang dengan selisih lebih dari dua banding satu.

Saluran televisi pemerintah Venezuela menayangkan rekaman pembicaraan Grenell dan Maduro di Istana Miraflores, dan mengatakan bahwa pertemuan itu diminta oleh pemerintah AS.

Menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval pada hari Jumat, Trump ditanya apakah rekaman pertemuan Grenell dengan Maduro memberikan legitimasi kepada pemerintah yang tidak diakui secara resmi oleh Gedung Putih.

"Tidak. Kami ingin melakukan sesuatu dengan Venezuela. Saya adalah penentang keras Venezuela dan Maduro," jawab Trump.

“Mereka tidak memperlakukan kami dengan baik, tetapi yang lebih penting, mereka memperlakukan rakyat Venezuela dengan sangat buruk,” ungkapnya.

Maduro, yang tampil di televisi pemerintah setelah Grenell meninggalkan Venezuela, mengatakan kunjungan tersebut menghasilkan “kesepakatan awal” tanpa memberikan rincian apa pun.

Baca juga:  Pemimpin Oposisi Ditangkap Sebelum Pelantikan Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)