Wanita Terkaya di Indonesia Rugi Rp59,4 Triliun hanya dalam 3 Hari

Presiden Komisaris DCI Indonesia Marina Budiman. Foto: Forbes/DCI Indonesia.

Wanita Terkaya di Indonesia Rugi Rp59,4 Triliun hanya dalam 3 Hari

Ade Hapsari Lestarini • 24 March 2025 08:27

Jakarta: Selama tiga minggu berturut-turut, Marina Budiman bertambah kaya sekitar USD350 juta atau setara Rp5,7 triliun (kurs Rp16.500 per USD) setiap harinya.

Wanita terkaya di Indonesia kelahiran 31 Desember 1960 itu dikenal sebagai salah satu pendiri sekaligus komisaris utama perusahaan pusat data PT DCI Indonesia Tbk (DCII), serta inisiator PT Indointernet Tbk (EDGE).

Pada pertengahan Maret, komisaris utama operator pusat data terbesar di Indonesia ini memiliki kekayaan bersih USD7,5 miliar setelah perusahaannya berulang kali melonjak melebihi batas harian. Hal ini menjadikannya wanita terkaya di negara ini, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Kemudian saham DCI Indonesia anjlok. Hanya dalam tiga hari, kekayaan bersih Budiman turun hingga setengahnya, dan Indonesia dapat menambahkan lagi kenaikan harga saham yang terkenal ke dalam penghitungannya yang terus bertambah.

Secara keseluruhan, Budiman dan sesama miliarder dan pemegang saham pengendali DCI, Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia, melihat kekayaan gabungan mereka melonjak lebih dari USD7 miliar sebelum anjlok.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 18 Maret 2025, saham-saham telah kehilangan lebih dari setengah keuntungan sejak reli dimulai pada pertengahan Februari.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

Baca juga: IHSG Anjlok 5% hingga Trading Halt Diterapkan, Apa Artinya?
 

Fluktuasi harga saham yang liar


Fluktuasi harga saham yang liar merupakan ciri umum dan semakin bermasalah dari pasar ekuitas Indonesia. Puluhan perusahaan telah bergerak sebesar 1.000 persen atau lebih dalam beberapa tahun terakhir, saham mereka tampaknya terlepas dari keuangan yang mendasarinya.

Saham DCI ditutup pada perdagangan Selasa dengan nilai pasar mendekati USD7 miliar, dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar USD12 juta dan laba USD49 juta.

Perusahaan tersebut diperdagangkan pada 416 kali laba, yang tertinggi dibandingkan dengan sekelompok perusahaan sejenis yang dilacak oleh Bloomberg.

Sebagian penyebabnya adalah banyaknya perusahaan yang sahamnya jarang diperdagangkan. Budiman, Sugiri, Hanafia dan pemilik besar keempat, taipan miliarder Anthoni Salim, memegang 78 persen saham DCI. Dari 2,4 miliar saham yang beredar, 80.400 saham berpindah tangan pada tengah perdagangan Rabu di Jakarta dibandingkan dengan jutaan saham di perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan ukuran yang sama.

Melansir Bangkok Post, Senin, 24 Maret 2025, DCI tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Perubahan harga saham DCI sebagian besar merupakan fungsi dari saham beredar bebas yang ketat. Selisih harga bid-offer sempit, jadi posisi substansial apa pun dapat menggerakkan saham secara signifikan," kata kata manajer dana di SGMC Capital Pte di Singapura, Mohit Mirpuri.

DCI adalah perusahaan yang berkinerja terburuk karena indeks saham acuan Indonesia anjlok pada Selasa pekan lalu dan memicu suspensi selama 30 menit. Para pedagang mengaitkan penurunan keseluruhan dengan faktor-faktor termasuk kekhawatiran atas langkah-langkah populis Presiden Prabowo Subianto, likuidasi paksa, dan ketidakpastian atas kepemimpinan kementerian keuangan.

"Aksi jual ini merupakan hal yang tiba-tiba dalam banyak hal — kejadian yang tiba-tiba ini telah mengejutkan pasar," tambah seorang analis di Aletheia Capital di Singapura, Nirgunan Tiruchelvam.

Sebelum pembalikan dalam beberapa hari terakhir, DCI mungkin telah diuntungkan dari investor yang bertaruh permintaan untuk pusat data akan terus tumbuh dan membantu mendorong investasi asing. 
Misalnya, Oracle Corp sedang berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk mendirikan pusat layanan cloud di negara tersebut, Bloomberg News.

Budiman, 63, turut mendirikan DCI lebih dari satu dekade lalu. Sugiri, 71, dan Hanafia juga merupakan salah satu pendiri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)