Suasana persidangan di Pengadilan Niaga Surabaya. Dokumentasi/ istimewa
Surabaya: Pengadilan Niaga Surabaya menggelar persidangan sengketa merek minyak herbal Kutus Kutus dengan menghadirkan dua orang saksi, pada Selasa, 26 Februari 2025. Fazlie Hasniel Sugiharto atau akrab disapa Arniel disebut saksi terlibat langsung dalam produksi minyak Kutus Kutus di Bali.
"Tergugat sangat mampu membuat minyak Kutus Kutus. Produksinya terus melonjak dan semakin banyak reseller yang bergabung," kata saksi I Gusti Komang Irjayanto di Pengadilan Niaga Surabaya dikutip Rabu, 26 Februari 2025.
Dalam perkara ini, penggugat 1 adalah Bambang Pranoto dan PT Kutus Kutus Herbal penggugat 2. Sedangkan tergugat Fazlie Hasniel Sugiharto selaku owner minyak merek Kutus Kutus dan pihak turut tergugat Kementerian Hukum.
Bambang Pranoto melakukan gugatan untuk membatalkan kepemilikan merek minyak herbal Kutus Kutus yang dimiliki Fazlie Hasniel Sugiharto sejak 2014.
Fazlie Hasniel Sugiharto selaku tergugat adalah anak sambung Bambang Pranoto. Dalam sidang juga terungkap nama Lilies Susanti Handayani selaku ibu kandung Fazlie Hasniel Sugiharto yang dinikahi Bambang Pranoto. Keduanya menikah saat Hasniel masih kecil.
Komang mengenal Hasniel karena sama-sama sekolah menengah di Gianyar, Bali, pada 2007. Saat itu Hasniel bersama orangtuanya yakni Bambang dan Lilies masih keluarga yang ekonominya terbatas. "Saya beberapa kali main ke rumahnya dan sama-sama pernah nunggak bayar SPP," jelas Komang.
Beberapa tahun kemudian Komang mengetahui Hasniel memproduksi minyak Kutus-Kutus bersama keluarganya. "Hasniel pernah cerita harus buru-buru pulang karena harus masak (membuat minyak Kutus Kutus)," ungkap Komang.
Komang kemudian diajak Hasniel ikut bergabung mengembangkan Kutus Kutus. "Di pabrik ada terpasang sertifikat kepemilikan merek Kutus Kutus atas nama Pak Hasniel," jelas Komang.
Sementara saksi kedua, Hernawan Pratistha, mengungkap konflik antara Bambang Pranoto dan Fazlie Hasniel Sugiharto baru muncul setelah Lilies Susanti Handayani meninggal pada 2021.
Hernawan mengungkap sejak dia bergabung memasarkan minyak herbal Kutus-Kutus dari tahun 2015-2021 tidak pernah muncul sengketa internal antara Bambang, Hasniel, dan Lilies.
"Ketiganya berperan membesarkan Minyak Kutus Kutus hingga jadi minyak balur yang terkenal," kata saksi Hernawan yang kini menjadi distributor di Bandung.
Hernawan mengungkapkan ia kemudian mengetahui akar masalah konflik pada tahun 2021 dari Lilies Susanti Handayani yang terpaksa terbang dari Bali ke Bandung untuk mendapatkan perawatan karena sakit kanker. Saat itu Lilies diantar anaknya Fazlie Hasniel Sugiharto.
Hernawan mengaku bersama istrinya dekat dengan Lilies. Sosok Lilies inilah yang disebut Hernawan banyak mengajarinya untuk menjadi reseller dan kemudian jadi distributor.
"Saat sedang dirawat di RS di Bandung, Ibu Lilies bilang ada wanita muda mau rebut suaminya, dan ingin aku meninggal," kata Hernawan menirukan ucapan Lilies.
Namun Hernawan mengaku tidak bertanya lebih lanjut kepada Lilies siapa wanita muda yang dimaksud hendak merebut suaminya. Hernawan menceritakan Lilies meninggal tak berselang lama.
"Nah beberapa hari setelah Ibu Lilies meninggal saya mendapat kabar, Pak Hasniel selaku Direktur PT Kutus Kutus Herbal disuruh mundur oleh Pak Bambang," ungkapnya.
Hernawan mengungkapkan sebelumnya tak pernah ada konflik termasuk menyangkut merek Kutus Kutus. "Bahkan Pak Bambang sendiri yang mengumumkan merek Kutus Kutus dengan sertifikat merek atas nama Pak Hasniel. Sertifikat ini yang turut saya gunakan untuk memasarkan Kutus Kutus," ujar Hernawan.