Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 4 March 2024 13:55
Jakarta: Harga minyak hari ini mengalami sedikit kenaikan di pasar Asia, dipicu oleh keputusan OPEC+ untuk mempertahankan pemangkasan produksi hingga kuartal kedua.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, mengindikasikan tren kenaikan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
Menurutnya, situasi geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor utama yang memengaruhi harga minyak. Fischer memprediksikan, untuk harga minyak hari ini menunjukkan pasar cenderung mendukung kenaikan.
"Saat ini, belum ada perubahan signifikan yang mempengaruhi harga minyak secara drastis. Beberapa faktor yang tetap memberikan dorongan terhadap kenaikan harga adalah berkurangnya pasokan minyak dari Arab Saudi dan Rusia, pembatasan pemasukan oleh OPEC, dan persediaan cadangan minyak yang masih tinggi," tulis dia dalam riset harian, Senin, 4 Maret 2024.
Di samping itu, dia mengatakan, konflik di Timur Tengah, termasuk serangan Iran terhadap kapal Inggris dan ketegangan antara Israel dan Hamas, juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidakpastian pasokan minyak.
Konflik ini diperparah oleh situasi di Texas, yang belum usai, menyebabkan kelangkaan minyak semakin tinggi dan produksi terbatas.
Harga minyak diprediksi menguat
Dalam analisisnya Fischer menunjukkan, harga minyak cenderung terpantau di
support, dengan prediksi kenaikan berlanjut.
"Ketidakpastian geopolitik dan permasalahan produksi di beberapa wilayah produsen minyak utama menjadi faktor utama yang akan terus memengaruhi harga minyak ke depan," kata dia.
Dalam rangkuman harga minyak hari ini, tercatat harga minyak Brent yang akan berakhir Mei naik 0,2 persen menjadi USD83,67 per barel. s
Sementara harga minyak WTI untuk Mei naik 0,1 persen menjadi USD79,16 per barel.
Kontrak WTI futures April bahkan melewati $80 per barel untuk pertama kalinya sejak awal November.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan momentum kenaikan minyak tertahan oleh seruan gencatan senjata Israel-Hamas oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris, ekspektasi pasokan yang lebih ketat dan optimisme atas penurunan suku bunga AS tetap mendukung sentimen pasar minyak.
Pasar tetap dalam tren peningkatan yang kuat selama dua minggu terakhir, memperlihatkan keyakinan terhadap kondisi pasar yang lebih ketat tahun ini.
Sementara OPEC+ tetap mempertahankan pemangkasan produksi hingga akhir Juni, analis memperhatikan bahwa kekhawatiran akan melemahnya permintaan dan rekor produksi AS yang tinggi menjadi faktor keseimbangan terhadap ekspektasi pasokan yang ketat.
"Hingga saat ini, pasar minyak masih terus diwarnai oleh dinamika geopolitik yang memunculkan ketidakpastian terhadap pasokan minyak global," ucap dia.