Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2024 14:20
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir setelah sempat merosot ke level terendah lima harinya.
Analisis Andy Nugraha dari Dupoin Indonesia mencatat, emas menemukan titik support di angka USD2.724 pada Selasa, 5 November 2024, dan berhasil pulih hingga kisaran USD2.740-an. Ini bertepatan dengan melemahnya dolar AS (USD) yang terdampak oleh ketidakpastian hasil pemilihan presiden AS.
Sementara pasar menunggu kepastian hasil pemilu, emas yang umumnya dihargai dalam USD mendapatkan keuntungan dari pelemahan mata uang tersebut. Menurut Andy Nugraha, kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan emas masih memiliki potensi untuk melanjutkan tren bullish, yang terindikasi dari pola moving average yang mengarah ke tren naik pada XAU/USD.
Andy Nugraha memproyeksikan harga emas memiliki peluang untuk mencapai level USD2.760 pada hari ini. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), target penurunan terdekat berada di sekitar USD2.733. Meskipun demikian, momentum bullish yang kembali terbentuk ini menunjukkan adanya peluang yang lebih besar untuk kenaikan harga emas. Nugraha juga menyarankan agar investor tetap memperhatikan perkembangan terbaru terkait pemilihan presiden AS, karena hasilnya bisa berdampak signifikan terhadap pergerakan harga emas.
Salah satu faktor penting yang mendukung proyeksi kenaikan harga emas adalah ketidakpastian politik di AS. Hasil pemilu kali ini sangat berpotensi memengaruhi kekuatan dolar. Kemenangan untuk calon dari Partai Republik, Donald Trump, dapat mendukung penguatan dolar. Sementara kemenangan bagi Kamala Harris dari Partai Demokrat kemungkinan akan membuat USD lebih lemah.
Jika Trump menang, pasar memperkirakan akan terjadi kenaikan imbal hasil Treasury dan dolar AS karena kebijakan deregulasi, pemotongan pajak, serta proteksi yang dapat mendorong inflasi lebih tinggi. Sebaliknya, jika Demokrat menang, ekspektasi pasar akan cenderung pada dolar yang melemah, diikuti dengan prediksi investor bahwa pajak yang lebih tinggi dan regulasi yang ketat akan memperlambat pertumbuhan.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Hasil pemilu AS bisa memengaruhi pasar mata uang
Nugraha menekankan ketidakpastian hasil pemilu ini sangat memengaruhi pasar mata uang, seperti yang terlihat dari lonjakan volatilitas pasangan mata uang utama. Misalnya, volatilitas tersirat untuk opsi euro/dolar mencapai titik tertinggi sejak Maret 2023, dan untuk yuan Tiongkok serta peso Meksiko mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Nugraha, emas memiliki karakteristik sebagai
safe haven, yang biasanya menarik perhatian investor saat ketidakpastian global meningkat. Meskipun arah kebijakan politik masih belum jelas, ketidakpastian semacam ini justru sering kali menguntungkan harga emas, yang dianggap sebagai aset yang lebih stabil dibandingkan mata uang atau saham.
Saat ini, tampaknya pasar bersikap hati-hati sambil menunggu hasil pemilihan yang polarisasinya sangat kuat. Kondisi ini memberikan ruang bagi harga emas untuk melanjutkan tren
bullish yang didukung oleh faktor-faktor teknis seperti pergerakan
moving average yang mengarah ke atas, serta prospek ekonomi yang masih rentan terhadap guncangan dari perubahan politik di AS.
Dengan kombinasi ketidakpastian politik, tren teknis yang menunjukkan arah
bullish, serta faktor fundamental seperti nilai dolar yang sedang lemah, emas berpeluang untuk terus mengalami peningkatan, setidaknya hingga pasar mendapat kejelasan dari hasil pemilihan presiden AS.