Pakar Sebut Pernyataan Gibran dalam Debat Banyak Membingungkan

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Dok. Tangkapan Layar

Pakar Sebut Pernyataan Gibran dalam Debat Banyak Membingungkan

Achmad Zulfikar Fazli • 23 December 2023 19:35

Jakarta: Pakar psikolog forensik, Reza Indragiri, menyebut ada banyak hal yang terlewat dari pernyataan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka, dalam momen debat yang digelar pada Jumat, 22 Desember 2023. Dia kemudian sempat memutar ulang tayangan debat untuk memastikan ada momen yang terlewat tersebut.

"Tapi selama debat berlangsung saya merasa ada sesuatu yang "lewat". Karena itu, saya putar ulang tayangan debat cawapres, namun kali ini saya simak dengan mata tertutup. Saya hanya fokus pada perkataan para cawapres. Di situlah saya temukan hal "lewat" tadi," ujar Reza dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 Desember 2023.

Sebagai orang yang awam dan tidak belajar ekonomi atau sejenisnya, dia tidak bisa memahami substansi banyak bagian yang disampaikan Gibran.

"Intonasinya yang cenderung datar pun membuat kelancarannya dalam berkata-kata terdengar membosankan," ujar dia.

Dia membandingkan pernyataan Gibran dengan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Dia mengaku lebih bisa mengikuti kosakata dan redaksional Muhaimin.

"Gelembung-gelembung imajinasi di kepala saya bermunculan jauh lebih banyak di kepala saya ketika menyimak Muhaimin. Sayangnya, mungkin karena bukan ekonom, dia kurang agresif," ujar dia.

Dari situ, dia menyimpulkan ada yang berbeda dengan ramalannya sebelum debat. Sehari sebelum debat cawapres berlangsung, dia meramal Gibran sangat positif. Bahkan, dia menyampaikan Gibran Bakal menjadi macan panggung.
 
Saat itu, dia memberikan penilaian itu karena Gibran belajar marketing. Sehingga, di otaknya sudah ada alur-alur berpikir ala ekonom. Kemudian, Gibran merupakan anak muda yang dalam waktu sangat cepat sudah bisa membangun raksasa bisnis dengan suntikan investasi luar biasa besar. Di antaranya secepat itu pula bangkrut.

Lalu, di belakang Gibran ada dua orang kuat, yakni capres Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. Dua orang ini memungkinkan Gibran mendapat akses data sangat luas, yang tidak tertandingi oleh siapa pun. Itu yang juga sesuai ramalannya membuat pernyataan-pernyataan Gibran terkesan sangat data driven.

"Sekarang saya nilai Gibran sangat lancar dalam mengemukakan isi hapalannya. Tapi dia tidak cukup berhasil berkomunikasi dengan awam seperti saya. Padahal, saya adalah rakyatnya," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Gibran Dinilai Sengaja Berikan Pertanyaan Jebakan


Sementara itu, kata dia, pandangan sebaliknya disematkan kepada Muhaimin. Sebagai orang awam, dia merasa lebih merasakan sensasi sedang berbincang-bincang dengan Muhaimin tentang perekonomian.

Pada titik itu, dia teringat ungkapan tentang kemampuan menyederhanakan hal rumit (ability to simplify). Bunyinya, making the simple complicated is commonplace; making the complicated simple, awesomely simple, that's creativity.

"Jadi, coba putar ulang debat cawapres semalam. Pejamkan mata, biarkan telinga terbuka. Macan mana yang mengajak engkau berkelana, dan macan mana yang membuat engkau tersesat di dalam rimba?," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)