Proyektil dari Iron Dome Israel yang halau serangan. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 5 August 2024 08:26
Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI mengeluarkan imbauan bagi WNI untuk tidak ke wilayah Timur Tengah. Hal tersebut disebabkan eskalasi yang semakin meningkat di kawasan tersebut.
Termasuk untuk WNI yang berada di Lebanon, diimbau segera meninggalkan negara tersebut. Pasalnya, Lebanon adalah salah satu wilayah konflik yang ‘menjadi sasaran’ dari Israel.
“Khusus bagi WNI di wilayah Lebanon diimbau untuk dapat segera meninggalkan wilayah Lebanon,” demikian dikutip dari pernyataan Kemenlu RI di situs resmi mereka.
Kepada Medcom.id, Duta Besar RI untuk Beirut, Hajriyanto Thohari mengatakan, imbauan yang dikeluarkan sama dengan yang disampaikan Kemenlu RI.
“Seruan dikeluarkan kepada segenap WNI untuk meninggalkan Lebanon dan melarang WNI datang ke Lebanon,” katanya dalam pesan singkat.
Namun, ia tak membalas ketika ditanya terkait evakuasi para WNI.
Situasi di Timur Tengah memanas sejak Israel melakukan serangan balik ke Gaza 10 bulan lalu. Serangan tersebut menewaskan 40 ribu jiwa di Gaza tewas.
Israel berdalih serangan mereka ditujukan kepada anggota Hamas, namun nyatanya korban kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Kelompok Hizbullah di Lebanon ‘membantu’ Hamas dengan menyerang Israel agar menghentikan serangannya. Dampaknya, Israel mulai melancarkan serangan ke Lebanon, menjadikan perang di kawasan meluas.
Ditambah pada pekan lalu, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran, Iran. Kematian Haniyeh diperkirakan malah akan meningkatkan eskalasi konflik.
Iran dilaporkan tengah menyusun rencana melakukan serangan ke Israel, yang diduga sebagai pelaku serangan Haniyeh. Mereka marah karena ‘kedaulatan’ negaranya dilanggar.
Baca juga: Situasi Memanas, WNI Dilarang untuk Pergi ke Timur Tengah