Korsel Waspadai Besarnya Utang Rumah Tangga

Beban utang rumah tangga di Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Korsel Waspadai Besarnya Utang Rumah Tangga

Arif Wicaksono • 6 August 2024 13:16

Seoul: Kepala Regulator Keuangan Korea Selatan (Korsel) mengatakan akan menggandakan upaya untuk mengurangi utang rumah tangga yang tinggi melalui penerapan pembatasan yang lebih ketat.
 

baca juga:

Inflasi Korsel Melesat Gegara Kenaikan Harga Buah


Kepala Komisi Layanan Keuangan Korsel Kim Byoung-hwan mengatakan regulator akan tetap waspada terhadap potensi volatilitas di pasar keuangan.

"Alasan utama kerentanan sistem keuangan kita terhadap guncangan eksternal adalah utang yang relatif tinggi dan ketergantungan pada utang," kata dia, dilansir Korea Herald, Selasa, 6 Agustus 2024.

Rasio layanan utang, yang mengukur berapa banyak peminjam harus membayar pokok dan bunga secara proporsional dengan pendapatan tahunannya, berfungsi sebagai pagu pinjaman agregat.

Pinjaman rumah tangga yang diberikan oleh bank-bank di Korea Selatan meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juni, dipimpin oleh peningkatan pertumbuhan pinjaman hipotek, di tengah mode kebijakan moneter restriktif yang diperpanjang.

"Kita perlu mengubah struktur yang bergantung pada utang untuk mengamankan pertumbuhan yang stabil dan bersemangat serta stabilitas keuangan," kata dia.

Pinjaman rumah tanah

Pinjaman rumah tangga yang beredar di bank telah mencapai 1.115,5 triliun won atau USD805 miliar hingga akhir Juni, naik enam triliun won dari bulan sebelumnya. Pinjaman yang dijaminkan di rumah oleh bank naik 6,3 triliun won menjadi 876,9 triliun won bulan lalu, meningkat dari kenaikan 5,7 triliun won pada bulan sebelumnya.

Bulan lalu, bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah pada 3,5 persen untuk ke-12 kalinya berturut-turut sejak Februari tahun lalu.

Pembekuan suku bunga terjadi setelah bank sentral Korsel menaikkan suku bunga tujuh kali berturut-turut dari April 2022 hingga Januari 2023. Namun Gubernur Bank of Korea Rhee Chang-yong mengatakan tren perlambatan inflasi telah terjadi, dan kondisi telah matang untuk pembalikan kebijakan moneter pada waktu yang tepat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)