27 Orang Tewas saat Israel Serang Sekolah yang Menampung Warga Gaza

Gaza tanpa henti terus diserang Israel. Foto: EFE-EPA

27 Orang Tewas saat Israel Serang Sekolah yang Menampung Warga Gaza

Fajar Nugraha • 6 June 2024 08:33

Gaza: Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan sedikitnya 27 orang tewas dan puluhan lainnya cedera dalam serangan Israel terhadap sekolah yang menampung orang-orang terlantar di kamp pengungsi Nuseirat di wilayah tengah wilayah Palestina.

“Penghentian permanen perang di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel diperlukan agar Hamas menyetujui usulan gencatan senjata terbaru,” kata pihak Israel.

Sementara kepala pertahanan Israel mengatakan tidak akan ada penghentian pertempuran selama negosiasi.

Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza dapat mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan bulan depan jika permusuhan terus berlanjut, badan-badan PBB memperingatkan.

Serangan udara terjadi di kamp pengungsi Bureij dan lebih banyak bangunan tempat tinggal telah menjadi sasaran dan dihancurkan.

Orang-orang yang berada di dalam adalah penduduk yang telah mencoba meninggalkan rumah mereka sejak kemarin, sejak lonjakan serangan dimulai dan invasi bagian timur wilayah tengah Gaza dimulai.

Setidaknya lima orang lagi tiba di rumah sakit dengan dua kendaraan ambulans terpisah, termasuk satu anak – seperti yang telah kita lihat di sini di halaman rumah sakit.

Dengan demikian, jumlah total korban tewas dalam 24 jam terakhir menjadi 102 orang.

“Kami diberi tahu oleh paramedis di dalam mobil ambulans bahwa masih ada lebih banyak orang di lokasi yang menjadi sasaran,” sebut Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Anadolu, Kamis 6 Juni 2024.

Militer Israel menggempur Gaza tengah dengan serangan udara besar-besaran pada Rabu 5 Juni saat perundingan internasional untuk mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dilanjutkan.

Ketegangan meningkat di Yerusalem timur yang dianeksasi saat ribuan polisi menjaga ‘pawai bendera’ tahunan Israel yang telah memicu bentrokan antara orang Yahudi dan Arab di tahun-tahun sebelumnya.

Perang Gaza paling berdarah yang pernah ada, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, terus berlanjut dengan jet-jet tempur mengebom target-target sepanjang malam dan pejabat Palestina melaporkan lebih banyak kematian.

Pertempuran dan penembakan di kota meningkat di kota Rafah di selatan Gaza, sementara pertempuran berlanjut di daerah-daerah pusat. Militer mengumumkan aktivitas operasional yang ditargetkan di daerah Bureij dan Deir al-Balah timur.

Keluarga membawa korban luka, termasuk anak-anak, ke rumah sakit tempat warga sipil kembali mengemasi barang-barang mereka di truk pikap dan kursi roda untuk melarikan diri.

Lembaga amal Medicines Sans Frontiers (MSF) mengatakan sedikitnya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah dibawa ke rumah sakit Al-Aqsa sejak Selasa, setelah "serangan hebat Israel" di Gaza tengah.

Karin Huster, penasihat medis MSF di Gaza, menggambarkan situasi itu sebagai "sangat membebani".

"Ada orang-orang tergeletak di mana-mana di lantai, di luar mayat-mayat dibawa dalam kantong plastik," kata Huster di X.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)