Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan
Annisa Ayu Artanti • 5 October 2023 14:07
Jakarta: Tren perlambatan ekonomi global perlu diwaspadai karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Khususnya, tren perdagangan pada mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok. Meskipun diperkirakan dapat tumbuh 5,1 persen tahun ini, di 2024 ekonomi Tiongkok diproyeksikan akan melambat signifikan ke level 4,4 persen.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, meskipun secara keseluruhan sentimen bisnis masih terjaga positif pada September, kondisi ekonomi global perlu diwaspadai.
Seperti diketahui, PMI Manufaktur Indonesia pada September berada di zona ekspansi pada level 52,3, meskipun melambat dibandingkan posisi Agustus (53,9), terutama ditopang oleh permintaan baru dan permintaan ekspor yang mengalami peningkatan.
Sementara itu, PMI Manufaktur di beberapa negara utama dunia, seperti Amerika Serikat dan Jepang, masih terkontraksi, masing-masing ke level 48,9 dan 48,5. Meskipun tercatat di zona ekspansif di level 50,6, PMI Manufaktur Tiongkok mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya yaitu 51,0.
"Meskipun demikian, kami akan terus memonitor dan memitigasi berbagai risiko dan ketidakpastian global yang menunjukkan peningkatan belakangan ini, termasuk potensi perlambatan lebih dalam dari perekonomian global khususnya ekonomi Tiongkok," kata Febrio dalam siaran pers, dikutip Kamis, 5 Oktober 2023.
Baca juga: Bank Dunia Revisi Naik Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5% Tahun Ini