Korsel Kembali Pertahankan Suku Bunga

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Korsel Kembali Pertahankan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 22 February 2024 15:58

Seoul: Bank Sentral Korea Selatan (BOK) mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 15 tahun di tengah tanda-tanda bahwa pelemahan perekonomian sedang memperlambat inflasi.Investor memusatkan perhatian pada komentar Gubernur BOK Rhee Chang-yong mengenai waktu perubahan kebijakan pada akhir tahun ini.
 

baca juga:

Tingginya Beban Biaya Hidup Buat Tingkat Kelahiran Korsel Terus Menyusut

 

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 22 Februari 2024, BOK mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 3,50 persen pada tinjauan kebijakan di Seoul, mempertahankan suku bunga tersebut untuk pertemuan kesembilan berturut-turut seperti yang diperkirakan oleh 38 analis yang disurvei oleh Reuters. BOK mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini tidak berubah pada 2,1 persen dan inflasi pada 2,6 persen.

BOK diperkirakan akan bergabung dengan rekan-rekan globalnya seperti Federal Reserve dan Reserve Bank of Australia dalam menolak spekulasi mengenai pelonggaran jangka pendek karena inflasi, meskipun menurun, masih berada di atas tingkat inflasi sentral. target bank sebesar dua persen.

Pada Januari, Rhee memperingatkan pasar agar tidak melakukan ekspektasi prematur terhadap penurunan suku bunga dan mengatakan ia melihat sangat kecil peluang penurunan suku bunga dalam enam bulan ke depan karena inflasi masih tinggi.

Data yang dirilis sejak saat itu menunjukkan inflasi konsumen mencapai titik terendah dalam enam bulan sebesar 2,8 persen pada Januari, masih jauh dari target bank sentral sebesar dua persen. Namun menurun selama tiga bulan berturut-turut yang sebagian besar disebabkan oleh jatuhnya harga minyak.

"Dengan menurunnya inflasi dan pertumbuhan yang sulit, kami tidak berpikir pemotongan akan segera terjadi," kata Ekonom di Capital Economics, Gareth Leather, dalam sebuah laporan setelah keputusan suku bunga.

Turunkan suku bunga di kuartal III

Anggota dewan BOK telah memperingatkan tindakan yang terlalu cepat dapat memicu kembalinya tekanan harga terutama karena risiko kenaikan dari kendala sisi pasokan. Perkiraan konsensus dari para analis BOK akan mulai menurunkan suku bunganya pada kuartal ketiga tahun ini. Namun hal tersebut akan sangat bergantung pada kapan Federal Reserve mulai menurunkan suku bunganya.

Kenaikan suku bunga sebesar 300 basis poin di Korea Selatan telah menghentikan pertumbuhan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini karena investasi konstruksi terpukul akibat biaya pinjaman yang lebih tinggi bahkan ketika ekspor terus membaik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)