Dolar AS Terangkat Pidato Bos The Fed

Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Dolar AS Terangkat Pidato Bos The Fed

Husen Miftahudin • 15 November 2024 09:36

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan penguatan yang signifikan, didorong oleh pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data Indeks Harga Produsen (PPI) terbaru.

Penguatan ini terjadi di tengah spekulasi pasar yang semakin optimis terhadap rencana ekonomi dari presiden terpilih Donald Trump. Jumat pagi 7.20 WIB, DXY berada pada kisaran 106,87, tidak jauh dari level tertinggi tahun ini.

Dikutip dari Investing.com, Jumat, 15 November 2024, indeks dolar AS (US dollar index), yang mengukur nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama, mencapai angka tertinggi tahunan pada level 107.00 sebelum mengalami penurunan karena aksi ambil untung dan data ekonomi yang kurang menggembirakan.

Meskipun demikian, PPI untuk periode Oktober mencatat kenaikan tahunan sebesar 2,4 persen, sedikit melampaui ekspektasi pasar. Angka ini menunjukkan peningkatan harga di tingkat pabrik, yang menjadi indikasi tekanan inflasi lebih lanjut dalam ekonomi AS.

Lebih lanjut, Jerome Powell menegaskan Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam kebijakan suku bunga, dengan menekankan tidak ada desakan untuk segera menurunkan suku bunga. Pernyataannya memberikan alasan bagi investor untuk mempertahankan posisi optimis mereka terhadap dolar AS.
 

Baca juga: Faktor Ini Bisa Menyebabkan Rupiah Menguat


(Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI)
 

Implikasi rencana ekonomi Trump


Pasar menunjukkan optimisme terhadap kebijakan ekonomi presiden terpilih Donald Trump, yang mencakup tarif yang lebih tinggi dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat, yang keduanya dapat memicu inflasi lebih tinggi.

Prospek peningkatan belanja defisit diperkirakan akan mendorong hasil obligasi AS lebih tinggi, memberikan dukungan lebih lanjut untuk dolar AS. Dengan Partai Republik yang akan menguasai kedua majelis Kongres mulai Januari, Trump diprediksi dapat menjalankan kebijakan tersebut secara efektif.

Indikator lain yang berkontribusi terhadap penguatan dolar adalah data klaim pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi. Pada pekan yang berakhir 9 November, jumlah warga AS yang mengajukan klaim asuransi pengangguran baru tercatat sebanyak 217 ribu, di bawah perkiraan 223 ribu. Data ini menunjukkan penguatan pasar tenaga kerja yang ikut menopang nilai dolar.

Ke depannya, dengan berbagai faktor ekonomi dan kebijakan yang sedang berjalan, dolar AS diprediksi tetap berada dalam posisi yang kuat.

Sementara investor terus memantau pidato lanjutan dari petinggi Fed dan data ekonomi yang akan datang, posisi dolar terhadap mata uang lainnya akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan Trump yang akan datang dan kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)