Bahan pangan. Foto: Medcom.id.
Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama dengan Dinas Pangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) secara intensif melaksanakan penjaminan keamanan pangan segar di peredaran.
Selain pangan terkemas, banyak pangan segar yang diedarkan dalam kondisi curah yang sebagian besar didistribusi dan diperjualbelikan di pasar rakyat. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menegaskan pengawasan secara berkala menjadi keharusan dalam memastikan pangan yang beredar aman.
"Untuk itu, penting dalam menjamin keamanan pangan segar curah di pasar rakyat atau yang disebut dengan Pasar Pangan Segar Aman (Pas Aman). Sampai dengan saat ini, Pas Aman telah diluncurkan pada 68 lokasi di 20 provinsi," ujar Arief dikutip dari
Media Indonesia, Minggu, 23 Juni 2024.
Arief mengatakan selama ini Bapanas bersama Dinas Pangan telah menyiapkan mobil laboratorium keliling untuk mengecek keamanan pangan dengan rapid tes kit yang dapat mendeteksi kandungan pestisida, boraks, dan beberapa zat yang tidak diperkenankan untuk pangan segar.
“Dan juga tadi sama-sama kita sudah lihat bagaimana cara rapid test keamanan pangan dilakukan. Sampai dengan saat ini, 17 unit mobil Laboratorium Keliling digunakan untuk mendukung operasional kegiatan OKKP, baik di pusat maupun daerah, dalam melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar di post market,” ungkapnya.
perhatikan keamanan pangan
Selain ketersediaan pangan, Arief pun menekankan pentingnya memperhatikan keamanan pangan. Melalui Program Pas Aman, ia meyakini jika pangan yang beredar terjamin keamanannya, maka konsumsi masyarakat akan semakin baik kualitasnya.
Senada dengan Arief, Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan bahwa saat ini sudah saatnya lebih memperhatikan sisi keamanan pangan dengan memastikan bahan pangan tidak mengandung pestisida berlebihan atau formalin.
“Mobil lab keliling dapat melakukan tes bahan pangan dalam sekejap kandungan pestisida dan formalin yang berlebih, yang pada akhirnya ada budaya dari penjual maupun pembeli untuk lebih ‘trust’ bahwa ini sudah hasil uji lab secara rutin,” tegasnya.
“Kalau terjadi sesuatu tidak normal (seperti) mengandung pestisida berlebihan, maka kita akan cari sumbernya atau mekanismenya dari distribusinya yang memang bermasalah, ini bagian pentingnya,” tambah Adhy.