Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Rata-rata Tumbuh 5,1% per Tahun

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Rata-rata Tumbuh 5,1% per Tahun

Ade Hapsari Lestarini • 24 June 2024 13:21

Jakarta: Laporan Bank Dunia berjudul Indonesia Economic Prospects memaparkan perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan kecepatan yang stabil di tahun-tahun mendatang.

"Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan belanja publik, meningkatnya investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil," jelas Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk, dalam siaran pers, Senin, 24 Juni 2024.

Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2024 hingga 2026. Meskipun demikian, Indonesia akan menghadapi hambatan dari menurunnya harga komoditas yang sempat melonjak, meningkatnya volatilitas harga pangan dan energi, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

"Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat, yang membantu menarik investasi," kata Carolyn Turk.

Dia mengatakan, penting untuk mempertahankan kebijakan makro yang berhati-hati (prudent), kredibel, dan juga transparan, seraya menciptakan ruang fiskal yang memungkinkan belanja prioritas untuk perlindungan sosial, serta berinvestasi pada modal manusia (human capital) dan infrastruktur.

 

Baca juga: Bank Dunia Publikasikan Banyak Data untuk Tarik Investor ke Negara Berkembang
 

Kenaikan harga pangan sebabkan inflasi


Kenaikan harga pangan menyebabkan meningkatnya inflasi utama saat ini. Harga konsumen naik 2,8 persen dari tahun lalu pada Mei, mengalami peningkatan dari kenaikan sebesar 2,6 persen tahun ke tahun (yoy) pada Januari.

Kondisi iklim yang buruk mengurangi jumlah panen beras dalam negeri dan memengaruhi harga pangan secara lebih luas. Inflasi utama diperkirakan akan mencapai rata-rata sekitar tiga persen pada 2024.

Pada April 2024, Bank Indonesia menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar seperempat poin persentase menjadi 6,25 persen, level tertinggi sejak 2016.

Kenaikan suku bunga terjadi saat bank sentral di negara maju menunda penurunan suku bunga kebijakan yang sebelumnya diantisipasi, sehingga memicu aliran keluar portofolio dan investasi lainnya secara signifikan, dan menyebabkan tekanan mata uang di Indonesia dan di negara berkembang lainnya.

"Bank Indonesia diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada tahun depan," ujar laporan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)