1 Anggota Linmas Penjaga TPS di Kota Malang Meninggal

Istri almarhum Timur Suyono, Dwi Andriningtyas, di rumah duka di Jalan Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat 29 November 2024. MTVN/Daviq Umar Al Faruq

1 Anggota Linmas Penjaga TPS di Kota Malang Meninggal

Daviq Umar Al Faruq • 29 November 2024 17:34

Malang: Seorang anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Kota Malang, Jawa Timur, Timur Suyono, dilaporkan meninggal dunia usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Timur Suyono sebelumnya ikut mengamankan pelaksanan Pilkada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04 Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun.

Istri almarhum Timur Suyono, Dwi Andriningtyas, mengatakan, suaminya wafat di usia 54 tahun setelah bertugas di Pilkada 2024. Ia menyebutkan bahwa Timur Suyono sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit diabetes.

"Bapak itu jadi linmas di TPS 04. Suami saya punya riwayat diabetes," kata Dwi di rumah duka di Jalan Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat 29 November 2024.

Dwi menjelaskan kondisi kesehatan suaminya memang menurun saat bertugas di hari pemungutan suara Pilkada pada Rabu, 27 November 2024 lalu. Saat itu, Dia sempat meminta kepada suaminya untuk mengurungkan niat melaksanakan tugas berjaga di TPS.

"Bapak bilang punya tanggung jawab sama tugasnya dan berangkat ke TPS," ujarnya.
 

Baca: Petugas KPPS di Kapuas Kedapatan Coblos Surat Suara Sisa

Setibanya di TPS 04, kondisi kesehatan Timur Suyono semakin turun dan mengalami lemas. Saat itu, Timur Suyono pun memilih beristirahat dan tak berselang lama diantarkan pulang ke kediamannya oleh salah satu rekannya.

"Terus pihak TPS melaporkan ke kelurahan kalau suami saya sakit dan pulang," bebernya.

Saat tiba di rumah, tim kesehatan dari puskesmas setempat langsung memeriksa kesehatan Timur Suyono. Sewaktu dilakukan tensi, gula darah Timur Suyono sudah menyentuh angka 500 lebih, hingga ia pun dirujuk ke RSUD Gadang.

"Sebelum meninggal dirawat satu hari di RSUD Gadang, masuknya Rabu dan Kamis sekitar 17.15 WIB tidak ada dan dimakamkan di Taman Makam Mulyorejo," ungkapnya.

Dwi menyatakan pihak keluarga telah menerima santunan kematian senilai Rp42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan. Dwi mengenang suaminya sebagai sosok yang penuh tanggung jawab kepada keluarga.

"Beliau juga aktif di relawan, pernah ikut pelatihan sampai ke Surabaya. Teman-temannya banyak," urainya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)