KTT Khusus ASEAN-Kanada di National Convention Center, Vientiane, Laos. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian
Annisa Ayu Artanti • 11 October 2024 18:39
Laos: Pemerintah Indonesia mendorong kerja sama strategis antara ASEAN dan Kanada melalui KTT Khusus ASEAN-Kanada di National Convention Center, Vientiane, Laos.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi RI mewakili Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, menyampaikan pandangan Indonesia.
Airlangga menyatakan ASEAN sebagai kawasan harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan lain di dunia. Kanada salah satu negara dari kawasan Indo-Pasifik, di mana posisi ASEAN adalah sentral.
Dengan adanya Kanada menjadi mitra wicara strategis bagi ASEAN, maka hal ini menjadi salah satu penerapan elemen ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP).
“Implementasi elemen AOIP akan menjadikan ASEAN mampu menjalin kerja sama inklusif bagi terciptanya perdamaian dan kemakmuran Bersama,” kata Airlangga dalam siaran pers yang dikutip Jumat, 11 Oktober 2024.
Kerja sama energi bersih ASEAN dan Kanada
Airlangga menjelaskan, kerja sama yang bisa dilakukan antra ASEAN dan Kanada adalah peningkatan kerja sama ekonomi dengan mengadopsi teknologi transisi bersih atau clean technology yang banyak berkembang di Kanada.
Kanada diharapkan sebagai mitra strategis ASEAN untuk mengembangkan teknologi energi bersih melalui pendanaan dan alih teknologi.
Airlangga mendorong kerja sama teknologi transisi energi, seperti Small Modular Reactor (SMR) dan bahan bakar berbasis kelapa sawit. SMR adalah teknologi energi nuklir skala kecil menengah yang saat ini mulai banyak dikembangkan di dunia sebagai sumber bersih yang lebih murah dan aman.
Menteri Koordinator BIdang Perekonomian. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian
Selain itu, Airlangga mengharapkan penyelesaian perundingan perdagangan bebas.
“Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Kanada dan ASEAN perlu segera diselesaikan tahun depan, guna meningkatkan akses pasar dan memperkuat rantai pasok global, termasuk mineral kritis (critical minerals),” ungkap Airlangga.
Lalu kedua terkait kerja sama di bidang ketahanan pangan. Di tahun 2023, ASEAN dan Kanada menyepakati ASEAN-Canada Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises yang menjadi dasar komitmen bersama penguatan ketahanan pangan dan gizi.
Sebagai tindak lanjut, Kanada telah membuka Indo-Pacific Agriculture and Agri-Food Office (IPAAO) di Manila.
“Perlu dimanfaatkan untuk mendorong kerja sama yang konkrit, termasuk kolaborasi teknologi pertanian dan sistem pangan berkelanjutan guna memastikan kelancaran pasokan pupuk,” tutur Airlangga.
Para pemimpin negara anggota ASEAN mengangkat beberapa isu lain seperti penguatan kerja sama sektor digital dan peningkatan people-to-people connection.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyambut positif inisiatif kerja sama Small Modular Reactor yang diusulkan Indonesia, mengingat Kanada memiliki keunggulan di bidang energi nuklir dan terbarukan.
Perdana Menteri Trudeau juga menyampaikan pentingnya pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang bertanggung jawab dan inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh kalangan.
Seperti diketahui, Hubungan ekonomi ASEAN dan Kanada secara umum mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir meskipun turut terdampak oleh pandemi covid-19 di tahun 2020 dan perlambatan perekonomian di tahun 2023.
Nilai total perdagangan Kanada dan ASEAN tercatat sebesar USD20,27 miliar di tahun 2023, naik dari USD17,15 miliar di tahun 2019. Investasi Kanada ke ASEAN juga menunjukkan performa relatif stabil, yaitu pada kisaran USD3-4 miliar, kecuali di tahun 2022 sebesar USD825 juta.