Harga emas dunia. Foto: Unsplash.
New York: Laju emas dunia masih naik jelang pengumuman data Amerika Serikat (AS) terbaru. Emas dunia menguat tipis dan memasuki tahap konsolidasi.
Melansir Investing.com, Jumat, 5 Juli 2024, laju emas dunia acuan XAU/UD naik 0,04 persen dengan berada pada level USD2.358 per ons. Emas dunia naik 22,6 persen dalam setahun.
Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer harga emas sebelumnya telah bergerak sesuai dengan prediksi yang ada. Meskipun hasil dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan indikasi koreksi, saat ini harga emas masih sesuai dengan tren yang ada.
"Namun, perlu diwaspadai adanya tanda-tanda pembalikan tren yang mungkin terjadi," tegas dia.
Dalam analisis teknikal yang dilakukan oleh Andrew Fischer, berdasarkan trendline, harga emas menunjukkan pola kenaikan yang konsisten, namun dengan adanya tekanan dari hasil FOMC, koreksi jangka pendek menjadi sangat mungkin terjadi.
Selain analisis teknikal dari DCFX, prediksi harga emas hari ini juga didukung oleh kerangka kerja yang dikembangkan oleh Citi. Kerangka kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika harga emas dan membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih informasional.
Kerangka kerja Citi menyoroti permintaan investasi, baik dari sektor swasta maupun publik, merupakan pendorong utama harga emas. Menurut Citi, permintaan investasi emas di Tiongkok dan bank-bank sentral telah meningkat signifikan, mencapai 85 persen dari pasokan tambang emas selama kuartal pertama tahun 2024 dan rata-rata lebih dari 70 persen dari pasokan tambang selama dua tahun terakhir.
Mengimbangi kenaikan suku bunga AS
Lonjakan permintaan investasi ini berhasil mengimbangi dampak negatif dari kenaikan suku bunga riil di Amerika Serikat, yang pada akhirnya mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi. Dengan permintaan investasi yang tetap kuat, harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan volatilitas namun dengan kecenderungan untuk tetap berada pada level yang tinggi.
"Menggabungkan analisis dari DCFX dan kerangka kerja Citi, dapat disimpulkan harga emas saat ini berada dalam fase yang sangat dinamis," tegas dia.
Sementara analisis teknikal dari DCFX menunjukkan potensi koreksi dalam jangka pendek, kerangka kerja Citi memberikan pandangan jangka panjang yang lebih optimis berdasarkan permintaan investasi yang kuat.
"Dalam jangka pendek, koreksi harga emas mungkin memberikan peluang bagi investor untuk masuk pada level harga yang lebih rendah sebelum tren kenaikan berlanjut. Namun, dengan permintaan investasi yang kuat, terutama dari Tiongkok dan bank-bank sentral, harga emas diperkirakan akan tetap berada pada level yang tinggi dalam jangka panjang," tegas dia.