Wamenag Ingatkan Jaga Persatuan Pascapilkada 2024

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhamad Syafi'i/Medcom.id/Siti

Wamenag Ingatkan Jaga Persatuan Pascapilkada 2024

Siti Yona Hukmana • 10 December 2024 15:25

Jakarta: Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi'i menyampaikan pesan, kepada seluruh pihak pascapemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan usai pesta demokrasi.

"Nah di sini lah pentingnya peran dari tokoh-tokoh agama, ormas-ormas keagamaan, para ulama, para pendeta semuanya untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya kita menjaga persatuan dan kesatuan," kata Syafi'i di Hotel Grand Kemang Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Syafi'i mengatakan masing-masing penganut agama perlu saling menghargai keberadaan penganut agama lain. Di samping itu, untuk menciptakan situasi kondusif, penganut agama tertentu tidak perlu meninggalkan ajaran agamanya.

Sebab, Syafi'i menyebut seluruh agama yang ada di Indonesia mempunyai visi yang sama. Yakni menjalin persatuan dan kesatuan, menebarkan cinta kasih, menebarkan kasih sayang, dan tdak saling bermusuhan.
 

Baca: Wamenag Sebut Wajar Polarisasi Pascapemilu

"Bahkan, saya berani menyimpulkan kalau ada satu tokoh agama, agama apapun dia yang mengajarkan kebencian kepada penganut agama lain, pasti dia punya agenda sendiri yang patut kita curigai," ujar Romo Syafi'i.

Maka itu, Syafi'i mengatakan penting mendekatkan diri pada ajaran agama dan melaksanakan ajaran agama terkait. Kemudian, mengingatkan agar tidak berbuat tak adil kepada seseorang, hanya karena perbedaan agama.

"Berikan pertolongan dan bantuan, tidak perlu tanya apa agamanya, sepanjang dia manusia apalagi satu bangsa dan negara, apa yang bisa diberikan, ya berikan saja," pungkas Syafi'i.

Syafi'i memberikan sambutan ini dalam dialog publik bertema Strategi Polri dalam Mengimplementasikan Cooling System Guna Menjaga Stabilitas Sosial Pascapemilukada 2024. Hadir dalam kegiatan itu Wakil Operasi Nusantara Cooling System Brigjen Yuyun Yudhantara, Pendeta Jacklevyn Manuputty, dan Pakar komunikasi Universitas Indonesia Devie Rahmawati.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)