Wamenag Sebut Wajar Polarisasi Pascapemilu

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhamad Syafi'i/Medcom.id/Siti

Wamenag Sebut Wajar Polarisasi Pascapemilu

Siti Yona Hukmana • 10 December 2024 12:29

Jakarta: Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhamad Syafi'i, menilai wajar terjadi polarisasi usai Pemilu 2024. Hal ini disampaikannya usai mengisi acara Strategi Polri, dalam Mengimplementasikan Cooling System Guna Menjaga Stabilitas Sosial Pasca Pemilukada 2024.

Syafi'i menyebut polarisasi itu terjadi karena dua hal. Pertama, cara masyarakat dalam mendukung calonnya. Kedua, sebagai ungkapan tidak terima akan kekalahan calon yang didukung.

"Wajar kalau setelah Pemilu terjadi polarisasi, karena masyarakat kan memberikan dukungan kepada calon masing-masing yang tentu berbeda antara yang satu dan yang lain," kata Syafi'i di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Bahkan, Syafi'i tak memungkiri bisa terjadi polarisasi permanen. Karena, ketidakpuasan calonnya yang kalah.
 

Baca: Angka Golput Pilkada Tinggi, Sistem Pemilu Serentak Bakal Dievaluasi

Namun, dia berharap penerapan Cooling System Polri dapat meredam konflik dalam menghadapi polarisasi yang menjamur pada masyarakat usai pemilu. Dia menilai sejauh ini Cooling System Polri efektif di lapangan.

"Ternyata Polri kita sigap menangkap sinyal itu dan kemudian membuat sebuah program agar situasi itu bisa diselesaikan dan dieliminer dengan sebuah sistem cooling system," ujarnya.

Cooling System ini dilakukan Polri bekerja sama dengan tokoh agama, masyarakat, dan pemuda. Syafi'i mengatakan kolaborasi antar tokoh-tokoh pemuka agama itu tujuannya sama yakni meredam polarisasi akibat pelaksanaan Pemilu.

"Jadi, apa yang dilakukan Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) adalah sesuatu yang harus diapresiasi. Kalau bisa sampai ketingkat Kapolsek, dari tingkat Mabes ke tingkat Polda, ke Polres sampai ke Polsek agar semua masyarakat mendapat sentuhan program Cooling System ini," ungkap dia.

Dia berharap penerapan Cooling System Polri bisa menetralisir polarisasi yang berkembang di masyarakat pascapemilu. Dengan demikian bisa melihat masyarakat menerima secara bersama siapa pun yang menjadi pemenang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

"Saya kira kondisi ini sesuatu yang sangat kita harapkan. Jadi kita sangat apresiasi," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)