Serangan Udara Israel Tewaskan 38 Warga Palestina di Gaza

Puing-puing dari bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Gaza. Foto: Anadolu

Serangan Udara Israel Tewaskan 38 Warga Palestina di Gaza

Fajar Nugraha • 12 December 2024 10:30

Gaza: Serangan udara Israel pada Rabu 11 Desember 2024 menewaskan setidaknya 38 warga Palestina di Gaza, dengan korban terbesar terjadi dalam serangan terhadap sebuah rumah di Beit Lahiya, bagian utara wilayah tersebut. 

Korban termasuk wanita dan anak-anak, sementara operasi penyelamatan terus berlanjut untuk mencari korban yang masih hilang. Nama-nama korban telah dibagikan oleh keluarga mereka di media sosial.

Melansir dari Gulf Times, Kamis 12 Desember 2024, lebih dari 30 orang tinggal di bangunan bertingkat tersebut sebelum serangan terjadi. Beberapa anggota keluarga masih belum ditemukan, sementara tim penyelamat terus bekerja untuk mencari korban di antara puing-puing.

Di wilayah Beit Hanoun yang berdekatan, yang juga berada di bawah pengepungan, petugas medis melaporkan serangan udara lainnya yang menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka. Tim penyelamat mengatakan beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan.

Pada pagi yang sama, serangan di kamp Nuseirat di Gaza tengah dilaporkan menewaskan tujuh orang dan melukai beberapa lainnya. Di Gaza City, sembilan warga Palestina, termasuk jurnalis Eman Al-Shanti beserta suami dan tiga anaknya, tewas dalam tiga serangan udara terpisah.

Serangan tersebut menambah jumlah jurnalis yang tewas sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023 menjadi 193 orang, menurut Persatuan Jurnalis Palestina.

Sementara itu, militer Israel mengklaim dua roket ditembakkan dari Gaza tengah ke wilayah Israel tetapi jatuh di area terbuka tanpa menimbulkan korban. Peluncuran roket ini menunjukkan bahwa kelompok militan di Gaza masih mampu melancarkan serangan meski telah menghadapi serangan darat dan udara Israel selama 14 bulan terakhir.

Militer Israel juga memerintahkan evakuasi warga di kamp Al-Maghazi, Gaza tengah, dengan alasan peluncuran roket dari wilayah tersebut. Mereka mengimbau warga menuju zona kemanusiaan yang telah ditentukan dekat pantai Mediterania. 

Namun, pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan tidak ada area yang benar-benar aman di wilayah Gaza yang telah hancur luas.

Pertempuran berfokus pada wilayah utara Gaza yang padat penduduk, termasuk Beit Hanoun, Beit Lahiya, dan Jabalia, di mana pasukan lapis baja Israel telah beroperasi sejak 5 Oktober. Israel menyatakan operasi ini bertujuan untuk mencegah Hamas kembali membangun kekuatan dan melancarkan serangan dari wilayah tersebut.

Namun, pejabat Palestina dan penduduk setempat menuduh Israel berupaya mengosongkan wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga di bagian utara wilayah pesisir Gaza. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)