Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Foto: Associated Press
Fajar Nugraha • 9 November 2023 12:01
Gaza: Dilaporkan adanya ledakan besar di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Dalam beberapa kali, Israel kerap mengincar rumah sakit yang berada di Gaza.
Orang-orang yang berkumpul di luar rumah sakit terlihat berlarian mencari perlindungan menyusul suara dampak yang sangat besar.
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan bahwa kondisi di Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, “bencana” karena ruang gawat darurat dipenuhi pasien yang sakit dan terluka.
“Para dokter terpaksa memberikan perawatan di koridor, di lantai, dan di luar ruangan rumah sakit,” kata UNRWA, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis 9 November 2023.
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengutuk Israel atas pemboman yang dilakukannya dan perintahnya kepada warga Gaza untuk melarikan diri ke selatan.
“Hukuman kolektif yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina juga merupakan kejahatan perang, begitu pula evakuasi paksa terhadap warga sipil yang melanggar hukum,” katanya kepada wartawan di perbatasan Rafah dengan Mesir, satu-satunya jalan keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel.
Lebih dari 100 truk yang membawa bantuan menyeberang ke Gaza dari Mesir pada hari Rabu, kata OCHA, sehingga totalnya menjadi 756 truk sejak pertempuran dimulai bulan lalu, lebih sedikit dari jumlah yang biasanya memasuki Gaza hanya dalam dua hari sebelum perang.
“Bantuan yang masuk sangat sedikit,” kata Turk.
Pengiriman pasokan medis darurat yang jarang terjadi mencapai rumah sakit utama Al-Shifa di Kota Gaza pada hari Rabu, yang kedua sejak perang dimulai, kata PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia, seraya memperingatkan bahwa bantuan tersebut “jauh dari cukup untuk menanggapi kebutuhan yang sangat besar”.
Tom Potokar, kepala ahli bedah di Komite Palang Merah Internasional, menggambarkan kejadian di rumah sakit Eropa di Khan Yunis di Gaza selatan sebagai “bencana”.
“Dalam 24 jam terakhir, saya telah melihat tiga pasien dengan belatung di lukanya termasuk seorang anak berusia enam tahun,” pungkas Potokar melalui telepon, melaporkan bahwa anak-anak datang ke rumah sakit dan ‘kehilangan seluruh keluarga mereka’.