Tiongkok Batasi Akses Trader ke Saham Asing

Pasar Saham Tiongkok. Foto: Unsplash.

Tiongkok Batasi Akses Trader ke Saham Asing

Arif Wicaksono • 25 January 2024 18:26

Beijing: Pihak berwenang di Beijing membatasi seberapa banyak akses yang dimiliki pedagang domestik ke pasar saham luar negeri, dalam upaya untuk menghidupkan kembali saham-saham Tiongkok yang sedang lesu.

Melansir Channel News Asia, Kamis, 25 Januari 2024, sekitar 30 persen fund manager yang menawarkan investasi pada sekuritas asing telah menghentikan sementara atau membatasi penjualan kepada investor ritel, karena beberapa broker menerima arahan informal dari Shanghai Stock Exchange.
 

baca juga:

Cetak Rekor Baru, Total Perdagangan Tiongkok dan Rusia Capai USD240 Miliar


Pesertanya termasuk perusahaan seperti China Asset Management dan Bosera Asset Management. Bloomberg juga melaporkan perusahaan tersebut menangguhkan langganan ke dua reksa dana yang menggunakan underlying saham di Nasdaq dan S&P 500.

Pembatasan ini dilakukan ketika investor Tiongkok berteriak-teriak untuk ikut serta dalam hiruk pikuk saham AS, di mana indeks-indeks utama telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa dalam beberapa hari terakhir. Sebaliknya, pasar Tiongkok diperdagangkan pada posisi terendah dalam lima tahun terakhir, dengan indeks acuan CSI 300 sudah turun empat persen untuk tahun ini.

Penurunan ini mencerminkan menurunnya kepercayaan investor terhadap kemampuan Tiongkok dalam menggerakkan perekonomiannya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, krisis properti, tingginya angka pengangguran, dan disinflasi.

Investor sukai pasar luar negeri

Secara umum, investor Tiongkok semakin menunjukkan preferensi terhadap pasar luar negeri pada tahun lalu, dengan rekor 49 reksa dana yang didirikan pada 2023. Selain investasi yang berpusat di AS, pedagang ritel di Tiongkok juga telah menunjukkan minat yang besar terhadap indeks Nikkei Jepang, sementara dana yang berfokus pada India juga memperoleh keuntungan.

Selain memberikan dana untuk mengekang investasi luar negeri, pihak berwenang juga mempertimbangkan skema dukungan pasar sebesar USD280 miliar, yang pendanaannya diambil dari rekening luar negeri perusahaan-perusahaan milik negara.

Perekonomian Tiongkok juga bersiap untuk meningkatkan likuiditas senilai USD140 miliar, karena pihak berwenang akan mengumumkan pemotongan cadangan kas bank yang diperlukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)