Istri Netanyahu Diperiksa Atas Dugaan Intimidasi Lawan Politik

Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu (berbaju merah). Foto: Anadolu

Istri Netanyahu Diperiksa Atas Dugaan Intimidasi Lawan Politik

Fajar Nugraha • 27 December 2024 15:05

Yerusalem: Jaksa Agung Israel memerintahkan polisi untuk membuka penyelidikan terhadap istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas dugaan pelecehan terhadap lawan politik dan seorang saksi dalam persidangan korupsi yang melibatkan Netanyahu.

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara mengumumkan hal ini dalam pernyataan singkat pada Kamis malam, menyatakan bahwa penyelidikan akan berfokus pada temuan laporan terbaru dari program investigasi "Uvda" tentang Sara Netanyahu.

Program tersebut menemukan banyak pesan WhatsApp di mana Sara Netanyahu terlihat menginstruksikan mantan asistennya untuk mengatur protes terhadap lawan politik dan mengintimidasi Hadas Klein, saksi kunci dalam persidangan.

Pengumuman itu tidak menyebutkan nama Sara Netanyahu secara langsung, dan Kementerian Kehakiman menolak memberikan komentar lebih lanjut. Namun, dalam sebuah video yang dirilis sebelumnya pada Kamis, Benjamin Netanyahu menyoroti tindakan baik dan amal yang dilakukan istrinya serta mengecam laporan Uvda sebagai “kebohongan.”

“Para lawan saya di kalangan kiri dan media menemukan target baru-lama. Mereka menyerang istri saya, Sara, tanpa ampun,” kata Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Anadolu, Jumat 27 Desember 2024.

Netanyahu menyebut program tersebut sebagai “propaganda palsu dan jahat yang mengungkit kebohongan lama.”

Ini adalah rangkaian terbaru dalam berbagai masalah hukum yang dihadapi keluarga Netanyahu, terutama persidangan korupsi yang masih berlangsung. Pasangan ini juga dikenal memiliki hubungan yang tegang dengan media Israel.

Benjamin Netanyahu didakwa atas penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap dalam beberapa kasus yang menuduhnya menukar keuntungan dengan taipan media dan pengusaha kaya. Netanyahu membantah tuduhan tersebut dan mengklaim dirinya adalah korban “perburuan penyihir” oleh jaksa, polisi, dan media yang terlalu agresif.

Laporan tersebut mengungkap korespondensi antara Sara Netanyahu dan Hanni Bleiweiss, mantan asisten perdana menteri yang meninggal karena kanker tahun lalu.

Pesan-pesan itu menunjukkan bahwa Sara Netanyahu, melalui Bleiweiss, mendorong polisi untuk menindak keras pengunjuk rasa anti-pemerintah dan memerintahkan Bleiweiss untuk mengatur protes terhadap para kritikus suaminya. Ia juga meminta Bleiweiss agar mengajak aktivis dari partai Likud untuk menyerang Hadas Klein.

Klein adalah asisten miliarder Hollywood, Arnon Milchan, dan telah bersaksi dalam kasus korupsi tentang perannya dalam memberikan sampanye, cerutu, dan hadiah senilai puluhan ribu dolar kepada Netanyahu atas nama bosnya.

Menurut laporan tersebut, Bleiweiss juga diperintahkan untuk mengatur demonstrasi di luar rumah jaksa utama dalam kasus korupsi, Liat Ben-Ari, serta Jaksa Agung sebelumnya, Avichai Mandelblit, yang mengeluarkan dakwaan. Protes dan kampanye media sosial yang menjelekkan lawan politik juga diatur.

Bleiweiss diketahui setia kepada Netanyahu selama beberapa dekade. Namun, saat ia sakit, Sara Netanyahu dikabarkan memperlakukannya dengan buruk, yang mendorong Bleiweiss untuk membagikan pesan tersebut kepada seorang reporter sebelum kematiannya.

Sara Netanyahu sebelumnya pernah dituduh melakukan pelecehan terhadap staf pribadinya. Tuduhan ini, bersama dengan dugaan pengeluaran berlebihan dan penggunaan dana publik untuk kebutuhan pribadi yang mewah, telah membuatnya dicap sebagai sosok yang jauh dari kehidupan rakyat biasa di Israel. Pada 2019, ia didenda karena menyalahgunakan dana negara.

Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, yang mengawasi kepolisian dan berulang kali menyatakan bahwa Jaksa Agung Baharav-Miara seharusnya dipecat, mengatakan pengumuman terbaru ini adalah alasan lain untuk memberhentikannya.

“Seseorang yang secara politik menganiaya menteri dan keluarga mereka tidak bisa terus menjabat sebagai jaksa agung,” ujar Ben-Gvir.

Menteri Kehakiman Yariv Levin, sekutu Netanyahu dan kritikus Baharav-Miara, menuduh jaksa agung terlalu fokus pada “gosip televisi.”

“Penegakan hukum yang selektif adalah kejahatan!” katanya dalam pernyataan. (Siti Khumaira Susetyo)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)