Gelombang Tinggi dan Rob Melumpuhkan Pelayaran di Pantura Jawa Tengah

Gelombang tinggi di perairan utara Jawa Tengah, Selasa, 10 Desember 2024. Dokumentasi/ Media Indonesia

Gelombang Tinggi dan Rob Melumpuhkan Pelayaran di Pantura Jawa Tengah

Media Indonesia • 10 December 2024 08:52

Semaran: Gelombang tinggi mencapai 1,25-2,5 meter dan air laut pasang (rob) capai 1,1 meter masih berpeluang di perairan utara Jawa Tengah, Selasa, 10 Desember 2024. Kecepatan angin mencapai 2-25 knot cukup membahayakan pelayaran antar pulau terutama perahu nelayan dan tongkang.

Pemantauan dini hari, banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah. Jalur Pantura Semarang-Demak kembali terendam setinggi 30-60 sentimeter hingga mengakibatkan ketersendatan arus lalulintas hingga pagi hari.
 

Baca: Masa Tanggap Darurat Bencana di Pidie Diperpanjang
 
Sementara sejumlah pelabuhan di beberapa daerah di Pantura juga lumpuh, akibat ribuan jaoal nelayan memilih sandar Katena nelayan tidak berani melaut, demikian Pelabuhan penyeberangan antar pulau seperti Pelabuhan Kartini Jepara terpaksa menghentikan pelayaran ke Karimunjawa dan Pelabuhan Kendal yang biasa melayani penyeberangan tujuan Kalimantan.

"Kondisi cuaca cukup buruk, selain gelombang tinggi juga disertai hujan badai sehingga nelayan di Pantura Jawa Tengah memilih menghentikan aktivitas mencari ikan," kata Suprapto, 43, nahkoda kapal di Pelabuhan Wedung, Kabupaten Demak.

Hal serupa juga diungkapkan Wandi, 46, nelayan di Kabupaten Batang yang mengaku tidak berani berlayar untuk sementara waktu akibat cuaca buruk di perairan Laut Jawa, bahkan cuaca berkabut cukup berat akan menyulitkan nelayan.

"Gelombang tinggi dan badai akan mudah membalikkan kapal," jelasnya.

Sementara Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara, Dedi Agus Triyanto, mengatakan kondisi cuaca buruk di perairan utara Jepara dan Karimunjawa memaksa untuk menghentikan sementara penyeberangan antar pulau Katena cukup membahayakan penumpang dan kapal.

"Sesuai dengan informasi dari BMKG, kondisi gelombang tinggi dan hujan badai di perairan Karimunjawa, maka pelayaran terpaksa dihentikan sementara hingga waktu belum dapat ditentukan," ujar Dedi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)