Netanyahu Bebal, Tegaskan Akan Tetap Serang Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: The New York Times

Netanyahu Bebal, Tegaskan Akan Tetap Serang Iran

Fajar Nugraha • 15 October 2024 18:09

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meyakinkan Amerika Serikat (AS) bahwa pasukannya akan menyerang lokasi militer Iran. Netanyahu klaim tidak akan menyerang fasilitas nuklir dan minyak yang telah diperingatkan Presiden Joe Biden agar tidak diserang.

“Dua pejabat anonim, termasuk satu dari AS mengatakan, Netanyahu menyampaikan jaminan bahwa ia akan menargetkan infrastruktur militer Iran selama panggilan telepon dengan Biden minggu lalu,” menurut The Washington Post, Selasa 15 Oktober 2024.

Janji itu muncul saat Israel bersumpah untuk membalas serangan rudal balistik Iran dua minggu lalu, yang menurut Teheran dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan mantan pemimpin politik Hamas di Teheran pada bulan Juli, dan pembunuhan pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, bulan lalu di Beirut.

Baku tembak antara Tel Aviv dan Teheran telah meningkat tahun ini setelah Israel mengebom Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada tanggal 1 April, yang menewaskan pejabat militer senior. Iran menanggapi serangan itu dengan meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal balistik ke Israel. Hampir semuanya dicegat oleh Israel, AS, dan sekutu regionalnya.

Balasan Israel yang diharapkan atas serangan 1 Oktober itu terjadi kurang dari sebulan sebelum warga Amerika menuju tempat pemungutan suara untuk pemilihan presiden 5 November, dan salah satu pejabat, yang kewarganegaraannya tidak diungkapkan oleh Post, mengatakan tanggapan Israel akan diarahkan untuk menghindari persepsi "campur tangan politik dalam pemilihan AS."

Itu mungkin merujuk pada serangan terhadap infrastruktur minyak yang dapat mendorong harga global meroket, dan serangan terhadap situs nuklir Iran, yang dapat memicu eskalasi dramatis dari Teheran.

Namun pejabat itu mengatakan Israel akan melakukan serangannya terhadap Iran sebelum pemilihan AS 5 November, karena ia mengatakan menunda tindakan lebih lanjut akan dilihat oleh Iran sebagai tanda kelemahan.

"Itu akan menjadi salah satu dari serangkaian tanggapan," kata pejabat itu.

Pejabat AS tersebut mengatakan Netanyahu berada dalam "posisi yang lebih moderat" selama diskusinya dengan Biden minggu lalu dibandingkan sebelumnya, yang berkontribusi pada keputusan Biden untuk mengirim sistem pertahanan udara THAAD ke Israel bersama sekitar 100 tentara AS untuk mengoperasikannya.

Pentagon mengumumkan pengerahan tersebut pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa hal itu akan melengkapi sistem pertahanan udara terpadu Israel, dan mencerminkan komitmen "kuat" Washington terhadap keamanan Israel.

"Ini adalah bagian dari penyesuaian yang lebih luas yang telah dilakukan militer AS dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga Amerika dari serangan Iran dan milisi yang berpihak pada Iran," pungkas Juru Bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)