World Water Forum ke-10 mengusung tema Water for Shared Prosperity. (worldwaterforum.org)
Marcheilla Ariesta • 29 April 2024 17:59
Jakarta: Indonesia akan mendorong akses air bersih terhadap negara yang yang dilanda konflik dalam kegiatan World Water Forum (WWF) di Bali pada pertengahan Mei mendatang. Akses air bersih merupakan hak setiap negara.
Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat mengatakan, konflik mempersulit warga mengakses air bersih dan sanitasi layak.
"Situasi di Gaza, di Yaman, di Ukraina dan di beberapa bagian dunia lain saat ini juga mengalami krisis air dan konflik tersebut mempersulit akses warga untuk memperoleh air bersih dan sanitasi yang layak," kata Tri, dalam Konferensi Pers Road to 10 Water Forum: Hydro-Diplomacy, Solusi Jitu Atasi Masalah Air Global, Senin, 29 April 2024.
Tri menegaskan, air tidak boleh dijadikan alat perang. Pasalnya, akses air bersih adalah hak setiap orang di dunia dan merupakan kebutuhan dasar manusia.
"Bagaimanapun, hal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan hukum internasional di bidang perang yang telah disepakati dalam berbagai konvensi, termasuk Konvensi Jenewa dan juga deklarasi universal Hak Asasi Manusia," ujar Tri.
"Harapannya, tentu saja negara-negara yang terlibat dalam konflik, menghindarkan diri dari penyalahgunaan air untuk kepentingan perang," sambungnya.
Krisis air menjadi penting dibahas karena sangat berpengaruh. Karena kekurangan air punya keterkaitan erat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan pendidikan.
Indonesia ingin kegiatan World Water Forum dapat memberikan warisan baik bagi dunia. Tri berharap Indonesia tidak hanya dikenal sebagai tuan rumah yang berhasil, namun juga dapat memberikan hasil baik yang berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik.
Indonesia akan menjadi tuan rumah WWF ke-10 di Bali pada 18-25 Mei mendatang. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mematangkan persiapan gelaran WWF.
Pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi ini diharapkan sukses terselenggara serta menghasilkan kesepakatan krusial sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan air dan sanitasi global.
Baca juga: World Water Forum di Bali Diharapkan Jadi Warisan Baik bagi Dunia