Produk Alat Kesehatan RI Bukukan Potensi Transaksi USD13,16 Juta di Pameran Dubai

Pameran produk alat kesehatan Arab Health 2024 di Dubai. Foto: dok Biro Humas Kemendag.

Produk Alat Kesehatan RI Bukukan Potensi Transaksi USD13,16 Juta di Pameran Dubai

Husen Miftahudin • 9 February 2024 13:20

Dubai: Partisipasi Indonesia pada Pameran Arab Health 2024 berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD13,16 juta, naik 43,83 persen dari nilai capaian transaksi di 2023. Arab Health 2024 merupakan pameran produk alat kesehatan terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Pameran tersebut berlangsung pada 29 Januari-1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC), Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).

"Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD13,16 juta di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83 persen dari capaian transaksi 2023 yang tercatat sebesar USD9,15 juta," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi, dikutip dari siaran persnya, Jumat, 9 Februari 2024.

Nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar USD12,08 juta; penandatanganan kontrak dagang antara PT Graha Tekno Medika dengan buyer Prancis sebesar USD1,07 juta (satu juta euro); serta penandatanganan kontrak dagang antara PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dengan enam buyers yang berasal dari Qatar, PEA, Bahrain, Etiopia, Oman, dan Republik Ceko sebesar USD825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.

Jenis produk yang paling banyak diminati buyer selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump). Adapun negara pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.

Menurut Didi, keikutsertaan Indonesia pada Pameran Arab Health merupakan salah satu upaya menangkap peluang terhadap permintaan alat kesehatan dunia.

"Promosi produk alat kesehatan Indonesia melalui Pameran Arab Health 2024 di Dubai merupakan upaya merespons tren permintaan pasar dunia terhadap alat kesehatan selama lima tahun terakhir yang menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar rata-rata 4,56 persen per tahun," ungkap Didi.

Selain itu, lanjut Didi, kinerja ekspor alat kesehatan Indonesia ke dunia juga mencatatkan pertumbuhan yang positif yakni sebesar 9,27 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh Kuat di Tengah Perlambatan Global
 

Gencar promosi lewat pameran


Didi menegaskan pentingnya promosi melalui kegiatan pameran agar meningkatkan ekspor ke negara mitra dagang. Pada 2023 industri alat kesehatan Indonesia tumbuh sebesar 6,83 persen.

"Oleh karenanya, alat kesehatan Indonesia perlu terus didorong peningkatan ekspornya ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya promosi, termasuk salah satunya melalui pameran Arab Health 2024 di Dubai," ungkap Didi.

Menurut Didi, peluang pasar global untuk alat kesehatan dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan revenue alat kesehatan global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,70 persen rata-rata per tahun pada 2024-2028, sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun.

Didi menyatakan, Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut seperti promosi dagang; misi dagang; penjajakan bisnis (business matching); informasi pasar ekspor; serta pemanfaatan perjanjian dagang, termasuk ke PEA melalui Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA).

"Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan Asia Selatan," tutup Didi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)