Presiden Joko Widodo. Biro Pers Sekretariat Presiden
Fetry Wuryasti • 12 September 2024 15:41
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setiap pemimpin memiliki cita-cita, visi, dan mimpi besar yang ingin diraih. Misalnya, mewujudkan pembangunan Indonesia-sentris dalam rangka pemerataan dan keadilan, bukan hanya Jawa-sentris melainkan Indonesia-sentris.
Kemudian, keinginan mewujudkan Indonesia Emas di 2045. Indonesia, kata dia, juga menargetkan 20 tahun lagi sudah mencapai GDP atau pendapatan per kapita lebih dari USD23 ribu.
"Mewujudkan Indonesia Emas 2045 untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa," kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan kepada TNI dan Polri di IKN, dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamism, 12 September 2024.
Untuk menggapai cita-cita tersebut, tidak jarang pemimpin dan negara mempertaruhkan banyak hal. Sebab, keputusan-keputusan besar pasti memiliki risiko dan tantangan.
Dia mendorong para pejabat TNI dan Polri harus berani memutuskan, serta mengambil langkah kecil, besar, dan sedang demi kemajuan bangsa. "Semuanya harus berani, untuk hal-hal yang berdampak besar bagi negara kita, mulai dari kabupaten kota provinsi naik ke atas menjadi sebuah agregat nasional," kata Presiden Jokowi.
Dia menekankan kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, bukan sekadar pindah gedung, pindah istana, lokasi, atau berubah tempat kerja, melainkan ada perubahan pola pikir, pola kerja, dan budaya kerja seluruh masyarakat.
"Yang kita inginkan itu, dari yang tidak efisien menjadi efisien, dari yang muter-muter, menjadi cepat, ada target waktu. Dari yang berbelit menjadi simpel dan sederhana. Sudah sering saya sampaikan, ke depan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara besar maka negara yang kecil," kata Presiden Jokowi.
Perubahan pola pikir, pola kerja, hingga budaya kerja diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian Indonesia maju guna membentuk mental bangsa yang maju. "Kalau kita tidak mengarah ke sana, sulit kita bersaing dengan negara-negara lain," kata Presiden Jokowi.
Baca Juga:
ISEW 2024: Songsong Indonesia Emas via Transisi Energi Berkeadilan |