Singgung Sikap Menkominfo dalam Peretasan PDNS, Pakar: Pejabat di Negara Besar Otomatis Mundur

Jakarta: Pakar digital forensik, Ruby Alamsyah, menyinggung sikap tanggung jawab pemerintah dalam kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Khususnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie yang memiliki andil besar dalam proyek nasional tersebut.

"Kalau terjadi di negara besar yang bermoral lebih baik, banyak pejabat mereka otomatis dengan legawa mengundurkan diri," ujar Ruby dalam diskusi virtul bertajuk Misteri Mister X Di Pusat Data Nasional, yang ditayangkan di YouTube Medcom.id, Sabtu, 6 Juli 2024.

Ruby mengatakan mengundurkan diri merupakan bentuk bertanggung jawab. Pasalnya, Menkominfo dianggap tidak bisa menangani persoalan dengan cepat.

Menurut dia, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab satu orang. Terlebih, kesalahan hanya dibebankan kepada seorang staf yang mengelola PDNS.

"Kita gak mau terima tanggung jawab staf saja, logikanya PDN ini milik Kominfo, yang membiayai proyek anggaran Kominfo, yang mendapat tender, yang bangun, dan mengoperasikan pihak ketiga," jelas dia.
 

Baca Juga:  Safenet Dorong Budi Arie Mundur dari Jabatan Menkominfo

Ruby memandang harus ada tanggung jawab yang berjenjang. Mulai dari pihak pengguna anggaran, pemilik anggaran, hingga yang menjalankan PDNS.

"Sehingga harus ada tanggung jawab berjenjang, tanggung jawab di sisi owner, tanggung jawab pembangunannya, dan tanggung jawab di sisi operasionalnya," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan berdasarkan hasil forensik, ada pengguna dari pihak internal yang sering menggunakan password. Pihak internal ini yang kemudian dianggap bersalah atas serangan ransomware LockBit 3.0.

"Kami sudah mengetahui siapa user yang selalu menggunakan password-nya hingga terjadi permasalahan yang sangat serius ini," ujar Menko Hadi saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024.