Dibayangi Rebound, IHSG Masih Rentan Terkoreksi Hari Ini

Ilustrasi IHSG bergerak di zona hijau - - Foto: MI/Andri Widiyanto.

Dibayangi Rebound, IHSG Masih Rentan Terkoreksi Hari Ini

Husen Miftahudin • 31 May 2024 09:42

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini berada di posisi 7.034,82. Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.16 WIB, IHSG mulai cerah dan menguat ke level 7.071,21 atau naik 37,07 poin setara 0,53 persen.
 
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan IHSG hari ini berpotensi sedikit technical rebound, walaupun masih rentan terkoreksi karena menunggu data Core PCE Amerika Serikat (AS) malam nanti dan efek dari penurunan bursa AS kemarin.
 
"Level support IHSG di 6.950-7.000, sedangkan level resist berada di 7.080-7.130," ungkap Fanny, dilansir Investing.com, Jumat, 31 Mei 2024.
 
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 1,49 persen di perdagangan kemarin dan masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp1,11 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, ASII, BMRI, dan BBNI.
 

Bursa saham AS melemah

 
Sementara itu, bursa saham AS ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis, dengan indeks Nasdaq turun lebih dari satu persen dan saham teknologi memimpin penurunan.
 
Investor mencerna data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan naik lebih tinggi dari perkiraan.
 
Dow Jones terpangkas 0,86 persen menjadi 38.111, S&P 500 turun 0,60 persen menjadi 5.235, dan Nasdaq tergelincir 1,08 persen menjadi 16,737.
 
Di sisi lain, Bursa Asia kembali melemah pada perdagangan Kamis, 30 Mei 2024. Indeks Nikkei 225 turun 1,30 persen ke 38.054, Hang Seng melemah 1,34 persen ke 18.230, Taiex turun 1,38 persen ke 21.364.
 
KOSPI melemah 1,56 persen ke 2.635, ASX 200 turun 0,49 persen ke 7.628, dan Shanghai Composite melemah 0,62 persen ke 3.091. Sementara, Straits Times naik tipis 0,01 persen.
 
Pelemahan mengikuti Wall Street, imbas melemahnya penjualan treasury AS yang memperkuat kekhawatiran kenaikan yield obligasi AS yang mendorong penguatan dolar, dan akan memukul mata uang Asia, termasuk yen Jepang dan yuan Tiongkok.
 
Di sisi lain, dalam Beige Book yang dirilis The Fed menyebutkan, perekonomian AS berkembang moderat, ekonomi di sebagian besar wilayah tumbuh sejak April.
 
Baca juga: Wall Street Terjun Bebas, Nasdaq Paling Boncos
 

Rekomendasi saham

 
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa jadi pilihan pelaku pasar, yaitu; BBCA, MAPA, ASII, AMRT, KLBF, dan PANI. Berikut ini rekomendasi trading sahamnya:
 
1. BBCA: Spec Buy
Beli di Rp9.000 short term, cutloss jika break di bawah Rp8.900. Jika tidak break di bawah Rp8.900, potensi naik ke Rp9.150-Rp9.350 short term.
 
2. MAPA: Spec Buy
Beli di Rp740 short term, cutloss jika break di bawah Rp700. Jika tidak break di bawah Rp740, potensi naik ke Rp780-Rp800 short term.
 
3. ASII: Spec Buy
Beli di Rp4.300 short term, cutloss jika break di bawah Rp4.250. Jika tidak break di bawah Rp4.300, potensi naik ke Rp4.380-Rp4.450 short term.
 
4. AMRT: Spec Buy
Beli di Rp2.750 short term, cutloss jika break di bawah Rp2.730. Jika tidak break di bawah Rp2.730, potensi naik ke Rp2.790-Rp2.830 short term.
 
5. KLBF: Buy on Weakness
Beli di Rp1.500 short term, cutloss jika break di bawah Rp1.480. Jika tidak break di bawah Rp1.480, potensi naik ke Rp1.550-Rp1.580 short term.
 
6. PANI: Spec Buy
Beli di Rp5.100 short term, cutloss jika break di bawah Rp5.050. Jika tidak break di bawah Rp5.050, potensi naik ke Rp5.250-Rp5.350 short term.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)