Warga Gaza diperintahkan untuk evakuasi oleh militer Israel. (EPA Images)
Marcheilla Ariesta • 27 August 2024 07:07
New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam perintah evakuasi terbaru militer Israel. Pasalnya, perintah tersebut menghentikan operasi bantuan mereka di Jalur Gaza.
"Sampai pagi ini, kami tidak beroperasi di Gaza," kata seorang pejabat senior PBB kepada wartawan, dilansir dari VOA, Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia menambahkan, mereka tidak akan meninggalkan wilayah yang terkepung itu.
Pada Minggu, 25 Agustus, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk beberapa bagian Deir al-Balah di Gaza tengah, tempat PBB telah memindahkan operasi intinya pada bulan Mei menyusul perintah untuk mengevakuasi Rafah di Gaza selatan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, perintah evakuasi Minggu adalah yang ke-16 bulan ini.
Pejabat itu mengatakan, PBB hanya memiliki beberapa jam untuk memindahkan staf internasional dan Palestina, beberapa ratus tanggungan dan peralatan ke suatu daerah di Al-Mawasi yang telah ditetapkan Israel sebagai zona aman. Beberapa staf tidur di gudang.
“Kami harus segera pergi sehingga beberapa peralatan tertinggal dan mereka tidak dapat kembali untuk mengambilnya karena IDF telah bergerak ke daerah tersebut,” kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan, PBB sekarang sedang mencari tempat yang aman di mana mereka dapat "mengatur ulang" operasi mereka.
PBB memperkirakan bahwa sekitar 86 persen wilayah Gaza berada di bawah perintah evakuasi Israel, yang mendorong lebih dari 2 juta orang ke sebidang tanah sempit dengan sedikit layanan dasar.
Dua pejabat badan PBB yang membantu pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, meskipun ada perintah evakuasi terbaru, badan mereka terus menawarkan beberapa perawatan kesehatan kepada masyarakat.
UNRWA juga akan menjadi pemain kunci, bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia, dan Dana Darurat Anak-Anak Internasional PBB, atau UNICEF, dalam kampanye vaksinasi polio besar-besaran yang akan dimulai pada hari Sabtu yang bertujuan untuk menjangkau 640.000 anak di Gaza dengan dosis ganda vaksin.
Virus tersebut terdeteksi bulan lalu dalam sampel lingkungan dari Khan Younis dan Deir al-Balah dan setidaknya satu kasus telah dikonfirmasi pada bayi berusia 10 bulan, kasus pertama di Gaza dalam 25 tahun.
Baca juga: Perintah Evakuasi Israel di Deir al-Balah Paksa 250.000 Warga Gaza Mengungsi