Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 22 November 2023 16:13
Tokyo: Menurut lebih dari 80 persen ekonom dalam jajak pendapat Reuters menuturkan Bank of Japan atau Bank Sentral Jepang akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya tahun depan.
Melansir Channel News Asia, Rabu, 22 November 2023, dari 22 ekonom dalam jajak pendapat yang memilih 2024 sebagai akhir dari suku bunga negatif, lebih dari setengahnya, yaitu 12 orang, memilih pertemuan 25-26 April. Tiga memilih Juli, dua memilih Juni dan satu memilih Oktober.
Empat manajer investasi, Capital Economics, Dai-ichi Life Research Institute, Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities dan T&D Asset Management, mengatakan hal itu akan terjadi pada awal Januari.
Pada saat itu, akan menjadi jelas bagi BOJ untuk memutuskan nasib suku bunga jangka pendek dengan mempertimbangkan tekanan inflasi dan tren negosiasi upah, kata Hiroshi Namioka, kepala strategi dan manajer dana di T&D Asset Management.
Meskipun tidak ada satu pun dari 26 ekonom yang memperkirakan perubahan pada pertemuan BOJ Desember 2023, banyak yang memperkirakan kebijakan suku bunga negatif, yang telah menetapkan suku bunga deposito jangka pendek Jepang pada minus 0,1 persen, akan berakhir pada tahun depan.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada 15-20 November 2023, 22 dari 26, atau 85 persen, ekonom mengatakan BOJ akan mengakhiri kebijakan tersebut pada akhir tahun depan. Jumlah tersebut naik dari 63 persen dalam jajak pendapat Oktober dan 52 persen pada September. Empat sisanya memilih 2025.
Dalam pertemuan kebijakan bulan Oktober, BOJ memodifikasi kontrol imbal hasil obligasinya (YCC) dengan mendefinisikan ulang satu persen sebagai batas. Setelah memperlunak YCC, fokus BOJ berikutnya adalah mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dan mendorong suku bunga jangka pendek ke nol.
Hampir 85 persen responden jajak pendapat memperkirakan BOJ akan mengakhiri kebijakan YCC, sementara sisanya mengatakan akan mengubah skema tersebut lagi, menurut jajak pendapat tersebut.