Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: MI/Ferdian Ananda
Jakarta: Sejumlah antisipasi dampak El Nino sudah mulai dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Salah satunya dengan melakukan akselerasi percepatan tanam di sejumlah daerah.
Upaya tancap gas ini dilakukan sebagai bukti kongkrit dalam menekan kebijakan impor.
Seperti diketahui, saat ini ada lebih dari 10 juta hektare lahan rawa yang berpotensi menambah daya gedor produksi nasional. Dari semua lahan tersebut, beberapa di antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak lima ton per hektare.
"Saat ini baru lima ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi tujuh ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikkan jadi dua atau menjadi tiga. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada," ujar Amran dilansir Media Indonesia, Minggu, 19 November 2023.
Di Sumatra Selatan (Sumsel), dia meninjau langsung luasan lahan rawa 128 ribu hektare yang digarap petani untuk produksi padi.
Selain itu, petani juga melakukan percepatan tanam untuk komoditas jagung dan hortikultura.
Menurutnya, potensi panen dari sebagian luasan lahan di sana bisa mencapai satu juta ton gabah atau bila dikonversi menjadi beras bisa mencapai 500 ribu ton.
"Dan itu baru satu provinsi, rencana kita garap di 10 provinsi di seluruh indonesia," ucap dia.
Amran pun mengatakan saat ini potensi keseluruhan di Sumsel mencapai 500 ribu hektare dengan rata-rata Indeks Pertanaman (IP) baru 1,1. Artinya, kalau IP tersebut bisa dinaikkan menjadi dua kali panen maka produksi yang ada bisa mencapai tiga juta ton.
"Anggaplah yang kita garap 400 ribu hektare itu saja bisa menghasilkan dua juta ton gabah dan menghasilkan satu juta ton beras. Yang terpenting sumsel sudah melakukan di tahun-tahun sebelumnya di periode pertama sebanyak 68 ribu hektare dan ini sudah dikerjakan tinggal dilanjutkan. Produksinya besar sekali karena di atas rata-rata nasional yakni 5,4 ton per hektare. Dengan demikian kita harus optimis Indonesia bangkit dan bisa swasembada pangan," tutur dia.
Baca juga: Kementan Luncurkan Varietas Pangan Unggulan yang Tahan Cuaca Ekstrem
Lahan Kalsel disulap untuk hasilkan satu juta ton beras
Sementara di Kalimantan Selatan (Kalsel), ia akan menyulap lahan rawa seluas 200 ribu hektare untuk penanaman komoditas strategis dalam menopang produksi nasional.
Amran juga menyebut potensi lahan rawa di sana apabila dikelola secara maksimal dapat menghasilkan satu juta ton beras. Adapun upaya yang dilakukan dalam optimasi lahan rawa tersebut bisa melalui rehabilitasi dan selebihnya dibangun menjadi lahan sawah.
"Indeks pertanaman lahan sawah rawa di sana satu kali setahun, kita akan naikkan menjadi dua kali. Maka, kita akan membangun tanggul sepanjang sungai, agar tersedia air dan tidak terjadi banjir," ujar dia.
Amran mengaku optimistis dapat membangun dan mengoptimalkan lahan rawa di Kalsel khususnya di Kabupaten Tanah Laut melalui program selamatkan lahan rawa sejahterakan petani.
Diketahui, lokasi tersebut dulunya mengalami kendala yang menghambat pertanaman. Namun dengan program Serasi, manajemen air ditingkatkan dan memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang sebelumnya sulit karena risiko banjir.