Pengadilan di Rusia tetapkan melarang aktivisme LGBT. Foto: EFE/EPA
Fajar Nugraha • 1 December 2023 08:27
Moskow: Rusia telah secara efektif melarang aktivisme LGBT. Ini ditetapkan dalam sidang tertutup di Mahkamah Agung Negeri Beruang Merah tersebut.
Langkah ini merupakan langkah paling drastis terhadap para pendukung hak-hak gay, lesbian dan transgender di negara yang semakin konservatif tersebut.
Kementerian Kehakiman mengajukan gugatan ke pengadilan awal bulan ini, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi “tanda-tanda dan manifestasi yang bersifat ekstremis oleh gerakan LGBT+ yang beroperasi di Rusia, termasuk hasutan perselisihan sosial dan agama.”
Mereka tidak memberikan rincian atau bukti untuk mendukung klaimnya.
“Dalam sidang hari ini, tanpa ada terdakwa, pengadilan memihak Kementerian Kehakiman, menyatakan ‘gerakan’ tersebut sebagai ekstremis dan melarangnya di Rusia,” menurut laporan ITV, Jumat 1 Desember 2023.
Aktivis hak asasi manusia telah menunjukkan bahwa gugatan tersebut menargetkan “gerakan sipil LGBT internasional” yang bukan merupakan suatu entitas melainkan definisi yang luas dan tidak jelas yang memungkinkan pihak berwenang Rusia untuk menindak individu atau kelompok yang dianggap sebagai bagian dari “gerakan” tersebut.
Kementerian Kehakiman belum menanggapi permintaan komentar mengenai gugatan tersebut.
Keputusan Mahkamah Agung ini merupakan langkah terbaru dalam tindakan keras selama satu dekade terhadap hak-hak LGBT+ di Rusia yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Sejak tahun 2013, undang-undang telah disahkan yang melarang dukungan publik terhadap "hubungan seksual non-tradisional", dan melarang prosedur transisi gender.
Pihak berwenang telah menolak tuduhan diskriminasi terhadap kelompok LGBT+. Awal bulan ini, media Rusia mengutip Andrei Loginov, wakil menteri kehakiman, yang mengatakan bahwa “hak-hak kelompok LGBT di Rusia dilindungi secara hukum”.