Menara BNI. Foto: MI/M. Irfan
Annisa ayu artanti • 29 November 2023 18:37
Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberi dukungan kepada pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan melalui pembagian dividen yang atraktif.
Adapun, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat pendapatan negara hingga periode Oktober 2023 mencapai Rp2.240,1 triliun atau tumbuh 2,8 persen secara tahunan (YoY), sebanyak Rp74,1 triliun di antaranya didapatkan dari setoran dividen BUMN yang umumnya ditopang oleh himpunan bank milik negara (Himbara).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perseroan terus menjaga kinerja pada tren yang positif melalui transformasi dan perbaikan fundamental di BNI. Dengan kinerja positif maka dividen yang disetor ke negara pun akan semakin baik.
“Kami bersyukur memiliki kemampuan untuk terus melakukan pembagian dividen yang atraktif. Pembagian dividen merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu pemerintah sekaligus mengapresiasi para pemegang saham,” kata Royke dalam siaran pers, Rabu, 29 November 2023.
Adapun rasio pembayaran dividen (Dividend Payout) BNI untuk tahun buku 2022 telah meningkat menjadi 40 persen atau mencapai Rp4,39 triliun, dari sebelumnya sebesar 25 persen untuk tahun buku 2021.
Baca juga: Momentum Pertumbuhan Ekonomi Berlanjut, BNI Pede Target Pertumbuhan 9% Tercapai
Royke menjelaskan indikator keuangan BNI juga dalam kondisi yang sehat. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perseroan dapat dijaga di level 21,9 persen per September 2023, meningkat dari 18,9 persen pada periode yang sama tahun lalu serta jauh di atas persyaratan minimum sebesar 13,8 persen.
Royke menambahkan, BNI tetap mampu menggenjot investasi yang tercermin dari kenaikan bujet belanja modal (Capital Expenditure) untuk 2023 sebesar 70 persen YoY, serta rencana tambahan penyertaan modal beberapa perusahaan anak yang telah masuk dalam rencana bisnis di tahun ini.
“Dengan outlook pertumbuhan bisnis yang positif sebagai hasil dari strategi pertumbuhan yang prudent dan berkualitas, maka kami percaya laba akan terus menguat sehingga penguatan modal akan dapat terus terjadi secara organik,” jelas Royke.