Bendera Indonesia. Foto: Medcom.id
Annisa ayu artanti • 20 November 2024 14:22
Brasil: Indonesia diminta untuk lebih lantang menyuarakan isu soal transisi energi untuk mengatasi perubahan iklim lebih lantang di kancah dunia.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyatakan permintaan tersebut berasal dari PBB. PBB menilai Indonesia punya suara yang didengar oleh dunia.
"Dari U.N Secretary General juga dalam pertemuan bilateral dengan Pak Presiden meminta Indonesia mem-voice out karena voice Indonesia didengar sekarang, terutama Indonesia dianggap sebagai middle power dan juga sebagai negara demokratik yang transisi politiknya berjalan secara baik," kata Airlangga dikutip Rabu, 20 November 2024.
Selain itu, Airlangga juga menyebut ada aspirasi dari negara-negara berkembang agar World Bank bisa memberikan manfaat lebih kepada mereka, terutama soal transisi untuk mengatasi perubahan iklim.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. FOto: Dokumen Kemenko Perekonomian
"Reform di lembaga un, juga termasuk badan-badan yang terkait dengan UN, termasuk multilateral organisasinya, antara lain World Bank dimana banyak aspirasi dari negara-negara berkembang, emerging countries, agar World Bank bisa memberikan lebih manfaat kepada emerging countries," ucap dia.
Indonesia, dikatakan Airlangga, sudah berkomitmen untuk bisa menyediakan energi baru terbarukan hingga kapasitas 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan.
"Oleh karena itu, ini menjadi yang kemarin disampaikan di sesi kedua sesi hari ini bicara renewal energi, Indonesia juga menyampaikan bahwa tadi pak Presiden menyampaikan bahwa kita punya komitmen untuk renewable energy itu bisa sampai 75 gigawatt dalam 15 tahun," tutur dia.
Bahkan, lanjut dia, Indonesia juga berkomitmen untuk menjadi pemimpin untuk beberapa sektor khusus seperti hydro, geothermal, solar, wind, hingga small modular reactor.
"Indonesia punya potensi juga di bidang petroleum dan ini sejalan dengan yang dibicarakan oleh berbagai negara lain," ucap dia.